Salin Artikel

Belajar dari Tonga, Ini Sejarah Letusan Besar 5 Gunung Berapi di Indonesia yang Gemparkan Dunia

KOMPAS.com - Letusan dahsyat dan tsunami di Tonga pada Sabtu, 15 Januari 2022 lalu masih menjadi perbincangan dunia.

Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bahkan mengatakan kekuatan letusan Tonga diperkirakan setara dengan lima sampai 10 megaton bom TNT.

Pembahasan yang mengemuka adalah perkiraan apakah letusan dahsyat di Tonga masuk ke dalam kategori supervolcano.

United States Geological Survey (USGS) mengartikan supervolcano sebagai letusan “super” dengan Volcanic Explosivity Index (VEI) 8.

Gambaran ini menjelaskan kuatnya letusan yang mengeluarkan lebih dari 1.000 kilometer kubik material, hingga bekas letusannya bisa membentuk sebuah kaldera.

Letusan ini juga mengingatkan kembali pada sejarah letusan 5 gunung berapi di Indonesia yang pernah menggemparkan dunia.

Letusan Gunung Toba di Sumatera Utara terjadi pada sekitar 74.000 tahun yang lalu.

Dahsyatnya letusan pada saat itu membuatnya disebut sebagai letusan gunung berapi terbesar dalam 2 juta tahun terakhir.

Volcanic Explosivity Index (VEI) letusan Gunung Toba saat itu disebut mencapai 8 dan menjadi satu-satunya supervolcano yang ada di Indonesia.

Dampaknya letusan Gunung Toba sangat luar biasa karena menyebabkan gangguan iklim dahsyat di banyak wilayah di dunia.

Letusan ini juga yang meninggalkan sebuah kaldera besar yang kemudian kita kenal sebagai Danau Toba, dengan Pulau Samosir ada pada bagian tengahnya.

Pasca letusan dahsyat itu, kaldera Gunung Toba yang tertutup batuan-batuan beku kemudian terisi air hingga membentuk danau.

Sejak saat itu, Danau Toba diyakini sebagai danau vulkanik paling besar di dunia.

Letusan dahsyat Gunung Batur yang berada di Pulau Bali terjadi pada sekitar 29.300 tahun yang lalu.

Dampak letusannya juga membentuk sebuah kaldera besar yang kini dikenal sebagai Danau Batur.

Sejarah letusan Gunung Batur yang tercatat dimulai dari letusan tahun 1849, dengan letusan dahsyat pada tahun 1963.

Letusan terakhir berjenis stromboli terjadi pada tahun 2004, yang melontarkan debu
sepanjang aktivitas letusan.

Gunung Samalas di Lombok ini memiliki sejarah letusan dahsyat pada tahun 1257 Masehi.

Letusan ini diperkirakan juga membentuk kaldera besar serta mempengaruhi iklim dunia.

Salah satunya tercatat bahwa pada 1258 hingga 1259 di Eropa terjadi tahun gelap atau tahun berkabut yang menyebabkan kegagalan panen dan gangguan iklim akibat letusan ini.

Sebaran batu apung yang sangat luas di tempat ini juga menandakan bahwa letusan Gunung

Samalas yang lokasinya dekat dengan Rinjani pada waktu itu sangatlah dahsyat.

Letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat terjadi pada 10 April 1815.

Letusan dahsyat itu mengeluarkan material sangat besar mencapai 150 kilometer kubik atau 150 miliar meter kubik.

Sementara jatuhan abu vulkanik tercatat hingga sejauh 1.300 kilometer dari kawah.

Letusan ini juga menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian 4 meter.

Volcanic Explosivity Index (VEI) letusan Gunung Tambora saat itu berada pada skala 7 dari 8.

Abu vulkanik di atmosfer menimbulkan perubahan iklim dan menjadikan tahun-tahun berikutnya sebagai tahun tanpa musim panas yang menimbulkan kelaparan karena gagalnya panen.

Letusan ini meninggalkan jejak kaldera dengan luas 7 kilometer dan kedalaman 1 kilometer.

Gunung Krakatau yang ada di Selat Sunda mengalami letusan besar pada tahun 26 Agustus 1883.

Letusan ini menjadi salah satu letusan gunung terkuat dengan level 6 skala Volcanic Explosivity Index (VEI).

Dahsyatnya letusan membuat suaranya bisa terdengar hingga Australia Tengah dan Pulau Rodriguez.

Letusan Gunung Krakatau saat itu juga memicu terjadinya tsunami besar setinggi 120 kaki.

Selain itu, abu vulkanik juga berpengaruh pada perubahan suhu dan perubahan iklim di berbagai negara.

Letusan Gunung Krakatau meninggalkan kaldera yang terdiri dari Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.

Sementara kemunculan gunung api muda Anak Krakatau masih aktif hingga sekarang.

Sumber:
usgs.gov
geologi.esdm.go.id 
vsi.esdm.go.id 
kompas.com

https://regional.kompas.com/read/2022/01/24/203037778/belajar-dari-tonga-ini-sejarah-letusan-besar-5-gunung-berapi-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke