Salin Artikel

Sejarah, Fungsi, dan Berbagai Jenis Kerajinan Anyaman

KOMPAS.com - Seni mengayam merupakan kegiatan tindih-menindih dan silang menyilang, seperti membuat tikar atau mengepang rambut.

Bahan yang digunakan untuk menganyam adalah bahan tumbuh-tumbuhan kuat, seperti lidi, rotan, bambu, akar, bulu, pandan, mengkuang, jut, dan sebagainya. Bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan lembut.

Anyaman merupakan bukti tradisi Indonesia yang muncul karena ada seni mengayam bambu.

Sejarah anyaman masih diperdebatkan namun diperkirakan ahli menganyam berasal dari Melayu. Pendapat ini diperkuat dengan ditemukannya tembikar dan tempat tinggal yang terbuat dari anyaman.

Beberapa fakta tentang anyaman, yaitu:

  1. Pada jaman dulu anyaman adalah pekerjaan wanita sebagai pengisi waktu senggang.
  2. Seorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan jika tidak mahir seni mengayam.
  3. Dahulu, anyaman hanya digunakan sendiri atau sebagai hadiah dan kemasan hantaran ke sahabat atau keluarga.
  4. Beberapa anyaman dibuat dalam bentuk besar untuk menyimpan pakaian, barang dagangan serta saat peperangan digunakan untuk menyimpan senjata.

Menurut sejarah, beberapa pengikut Sunan Gunung Jati, mengajarkan kerajinan untuk menarik minat masyarakat memeluk Islam.

Ternyata dengan cara ini, perkembangan Islam cukup pesat di Jawa Barat maupun Jawa Tengah.

Bahkan, Desa Tegalmantra dan Tegalwangi, tempat murid Sunan Gunung Jati (Ki Tegalmantra) dalam menyebarkan ajaran Islam, dikenal sebagai sentra industri kerajinan anyaman terbesar di Jawa.

Di daerah Jawa Barat, daerah Rajapolah, Tasikmalaya, dan Garut merupakan penghasil dari kerajinan anyaman yang dikenal wisatan domestik dan internasional.

Fungsi Anyaman

Anyaman biasanya digunakan untuk barang sehari-hari, seperti aseupan (pengukus nasi), boboko (tempat nasi), besek (kemasan hantaran), hihid (kipas), samak (tikar) serta keranjang. Anyaman yang digunakan sebagai barang sehari-hari umumnya anyaman halus dan motifnya lebih terlihat.

Selain itu, ada pula anyaman yang digunakan sebagai bahan arsitektur untuk membuat rumah, kandang, keramba maupun bubu (perangkap ikan). Anyaman jenis ini disebut anyaman kasar.

Anyaman Bambu merupakan anyaman yang kerap dibuat masyarakat. Karena, produk anyaman ini digunakan untuk kebutuhan sehari hari, seperti membuat kukusan, besek, dan bilik rumah.

Hal ini tidak lain, karena bambu tumbuh disekitar pekarangan rumah, sehingga bahan bakunya mudah diperoleh.

Anyaman berdasarkan ciri-ciri fisik terbagi dalam tiga kategori:

1. Anyaman datar

Jenis anyaman ini dibuat pipih dan lebar. Anyaman datar biasanya digunakan sebagai bilik rumah tradisional, tikar, pembatas ruangan, dan barang hias lainnya.

Anyaman datar dapat dibentuk menjadi berbagai pola. Pembentukan pola ini membutuhkan ketelitian dan keahlian tangan.

2. Anyaman tiga dimensi

Anyaman ini merupakan pengembangan bentuk anyaman tradisional yang memiliki bentuk sederhana dan ditekankan pada nilai seni serta fungsionalitasnya, misalnya tas, kursi, wadah, lampion, dan lainnya.

3. Macrame

Macrame adalah seni keahlian tangan yang menyimpulkan bahan dengan bantuan alat pengait, seperti jarum. Dengan teknik ini, perajin dimungkinkan untuk dapat membentuk sambungan dan menciptakan pola-pola baru yang lebih bagus.(Serafica Gischa)

Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/s, https://elib.unikom.ac.id/fil, dan kompas.com

https://regional.kompas.com/read/2022/01/19/210604078/sejarah-fungsi-dan-berbagai-jenis-kerajinan-anyaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke