Salin Artikel

Menengok Rumah Tahan Gempa Buatan BRIN Senilai Rp 575 Juta di Lebak Banten

LEBAK, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membangun rumah tahan gempa di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Rumah tersebut sudah rampung dibuat dan disebut sanggup bertahan dari goncangan gempa hingga magnitudo 8,0.

Pantauan Kompas.com, Selasa (18/1/2022), rumah tersebut terletak di Jalan Pasir Tariti Rangkabitung, persis di sebelah kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak.

Bangunan rumah memiliki dua lantai, dengan dominasi warna cat putih dan cokelat.

Di bagian depan terdapat dua tiang panjang dari besi berwarna hitam. Sementara pintu dan jendela terdiri dari kaca transparan.

Pintu terkunci rapat, tapi dari pintu maupun jendela bisa terlihat bagian dalam yang tampak masih kosong.

Kepala BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan, rumah tahan gempa ini adalah prototipe buatan peneliti BRIN yang dibangun sejak Oktober 2021 lalu.

Dipilih dibangun di Lebak, kata Febby, karena menjadi wilayah dengan resiko tinggi gempa bumi di Banten.

Selain di Lebak, prototipe rumah ini juga sudah dibangun oleh BRIN di Tangerang.

"Inovasi dari peneliti BRIN, kemudian diwujudkan konsep rumah tahan gempa, rumah tersebut didesain dalam tolak ukur meja gempa sanggup bertahan hingga magnitudo 8.0," kata Febby kepada Kompas.com, Selasa.

Rumah tahan gempa tersebut dibangun dengan nilai mencapai Rp 575 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Karena didesain tahan gempa, struktur bangunan rumah itu terdiri dari besi WF 300 yang biasa digunakan di perkantoran atau mal.

Konstruksinya menggunakan rigid satu kesatuan yang didesain kokoh dari goncangan. Kemudian fondasi juga menggunakan bantalan.

"Sehingga ketika gempa besar, struktur rigid menopang bangunan sedangkan bantalan berfungsi meredam getaran," kata dia.


Saat gempa magnitudo 6,6 pada 14 Januari 2022 lalu, konstruksi bangunan tetap berdiri kokoh.

Febby menyebut rumah tersebut bahkan tidak goyang, padahal bangunan di sekitarnya sempat berdenyit karena guncangan.

Rumah tahan gempa tersebut kini sudah diserahkan oleh BRIN kepada BPBD Lebak.

Namun masih dalam pemeliharaan oleh BRIN hingga enam bulan sejak bangunan selesai dikerjakan.

BPBD Lebak berencana akan menjadikan rumah tersebut sebagai sarana edukasi untuk masyarakat.

Harapan BRIN, kata Febby, Pemerintah Kabupaten Lebak juga bisa mengaplikasikan rumah tahan gempa tersebut untuk proyek pembangunan perumahan di pemerintahan.

"Atau masyarakat yang berminat membuat rumah model tahan gempa tersebut juga bisa, bisa minta ke kita blueprint atau rancangan anggaran biaya (RAB). Harapan BRIN teknologi rumah ini bisa direaplikasi," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/19/064357078/menengok-rumah-tahan-gempa-buatan-brin-senilai-rp-575-juta-di-lebak-banten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke