Salin Artikel

6 Makanan Ini Dulu Favorit Raja-raja, Sekarang Siapa Pun Bisa Menikmatinya

Kerajaan-kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja atau sultan. Mereka berkuasa sejak saat dinobatkan hingga mengundurkan diri atau meninggal dunia.

Setelah itu, raja akan digantikan oleh seorang penerus yang umumnya putra laki-laki tertua dari sang raja.

Di kalangan masyarakat, raja-raja ini memiliki keistimewaan yang seakan menjadi hak yang melekat pada mereka.

Keistimewaan itu bisa dari segi tindakan tertentu, pakaian, persenjataan, atau bahkan makanan.

Artinya, pakaian, persenjataan, atau makanan yang menjadi hak raja tidak boleh dipakai atau dinikmati oleh rakyat jelata.

Seiring dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kerajaan-kerajaan tersebut turut melebur ke dalam negara ini.

Peleburan itu menimbulkan perubahan di sejumlah lini kehidupan, termasuk yang berkaitan dengan keistimewaan raja.

Saat ini, masyarakat secara umum bisa mengenakan pakaian raja meski dalam bentuk replika. Demikian juga dengan persenjataan tradisional.

Selain itu, masyarakat juga bisa menikmati makanan-makanan favorit raja, yang di masa lalu tidak mungkin dinikmati rakyat jelata.

Berikut ini 6 makanan favorit raja di masa lalu, yang sekarang bisa dinikmati oleh siapa saja:

1. Nasi Jemblung

Nasi jemblung atau sega jemblung merupakan makanan favorit Raja Kasunanan Surakarta Pakubuwono X.

Saat ini, nasi jemblung menjadi salah satu makanan khas Kota Solo yang dapat ditemui di sejumlah rumah makan.

Nasi jemblung adalah nasi yang disajikan di atas daun piring dan dibentuk seperti cincin yang tengahnya berlubang.

Bagian lubang nasi itu lalu diisi oleh lidah sapi yang dimasak semur. Selain itu juga ada sambar terasi, irisan mentimun, kerupuk kulit sebagai tambahan.

2. Gudeg Manggar

Makanan ini konon menjadi hidangan favorit bagi raja-raja Mataram Islam, dan berlanjut hingga Kesultanan Yogyakarta.

Gudeg manggar berbahan dasar bunga kelapa yang masih muda. Manggar merupakan kata yang berarti bunga kelapa muda.

Gudeg manggar merupakan makanan yang memiliki cita rasa yang khas, antara manis dan gurih.

Makanan yang satu ini memiliki sejarah panjang dan filosofi yang mendalam bagi lingkungan keraton.

Oleh karena itu, gudeg manggar bisa disajikan untuk peristiwa-peristiwa penting.

3. Coto Makassar

Ternyata, Coto Makassar ini merupakan makanan favorit raja Kerajaan Gowa.

Coto Makassar merupakan makanan berkuah hangat, yang memiliki ciri khas kacang tanah, dengan isi daging dan jeroa sapi.

Coto Makassar disantap bersama dengan ketupat, atau oleh masyarakat Bugis disebut buras.

Coto Makassar sangat populer, dengan dibuktikan banyaknya tempat makan yang menyajikan makanan yang satu ini.

4. Ikan Batak

Ikan Batak merupakan ikan endemik yang hanya bisa ditemukan di Danau Toba, Sumatera Utara.

Fakta itu membuat Ikan Batak menjadi makanan favorit bagi raja-raja Batak di masa lalu.

Masyarakat Batak menyebut ikan yang satu ini dengan nama ikan jurung. Ikan ini memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi.

Sekilas ikan Batak ini mirip dengan ikan semah. Namun ikan batak memiliki 10 baris pori-pori yang tidak terartur pada masing-masing sisi moncong.

Ikan Batak biasa diolah sebagaimana olahan ikan pada umumnya, seperti digoreng, digulai, atau dibakar.

5. Semur Piyik

Konon Makanan yang satu ini merupakan makanan favorit raja-raja Kesultanan Yogyakarta, terutama Sultan Hamengkubuwono VII.

Kata piyik dalam bahasa Jawa berarti anak burung. Sehingga semur piyik merupakan makanan olahan anak burung yang dimasak semur.

Sebagai makanan favorit raja, semur piyik ini tidak sembarangan dibuat.

Bumbu, cara pembuatan, hingga cara penyajiannya memiliki pakem tersendiri yang khas di lingkungan keraton.

6. Kidu-kidu

Kidu sendiri merupakan ulat pohon sagu yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi makanan khas Suku Karo.

Kidu-kidu biasanya diolah dengan campuran bawang merah dan bawang putih, tomat, cabai, dan tumba atau andaliman.

Selain itu, kidu-kidu juga bisa dimasak dengan bumbu arsik, yaitu ditambah kunyit, santan, dan kencong atau kecombrang.

Dahulu, kidu-kidu menjadi salah satu makanan utama pada acara atau pesta adat yang digelar oleh masyarakat Suku Karo.

Sumber:
Surakarta.go.id
Kompas.com
Tribunnews.com
Jakarta-tourism.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/01/18/144838578/6-makanan-ini-dulu-favorit-raja-raja-sekarang-siapa-pun-bisa-menikmatinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke