Salin Artikel

Pak Ogah Sakit, Ini Sejarah Perjalanan Boneka Si Unyil, Ada sejak Tahun 1981

Ini merupakan kali keempat Pak Ogah dilarikan ke rumah sakit sejak mengidap penyumbatan darah di otak dari setahun yang lalu.

Sebelum dibawa rumah sakit, Pak Ogah sempat mogok makan. Tak hanya itu, selama di rumah sakit, Pak Ogah kerap meminta pulang dan meracau sambil menyebut nama Pak Raden.

Hamid lahir 3 Desember 1948. Karakter Pak Ogah sangat melekat pada dirinya.

Bahkan hingga di tahun 2021, dia lebih dikenal sebagai Pak Ogah dibanding Abdul Hamid.

Sejarah perjalanan boneka Si Unyil

Pak Ogah tak bisa dilepaskan dari acara seri anak-anak Si Unyil. Di serial tersebut, Pak Ogah digambarkan sebagai seorang pria berkepala botak yang pemalas.

Diceritakan, tokok Pak Ogah kerap nongkrong di pos keamanan dan meminta uang kepada orang yang lewat sambil berkata, "Cepek dulu dong." Tak hanya itu, ia juga kerap mengeluarkan kalimat pamungkasnya, "Ogah ah".

Selain Pak Ogah, dalam seri Si Unyil juga dikenal tokoh Pak Raden yang suaranya diisi oleh Drs Suyadi.

Tokoh Si Unyil dan temannya-temannya adalah bentuk wayang boneka yang diciptakan oleh Drs Suyadi, seorang lulusan Seni Rupa ITB.

Suyadi lahir di Jember, Jawa Timur pada 28 November 1932 dengan nama lengkap Raden Soejadi. Ia lulus dari ITB pada tahun 1960.

Tak lama setelah tamat dari ITB, Suyadi melanjutkan studi aminasi di Prancis selama tiga tahun sampai 1963.

Saat pembuatan film Si Unyil, Suyadi bertugas sebagai penata artistik dan pencipta boneka-boneka Si Unyik, sedangkan Kurnain Suhardiman bertugas sebagai penulis cerita.

Serial anak Si Unyil kemudian tayang di TVRI sejak 5 April 1981. Selama 12 tahun, Si Unyil dan temannya-temannya mengisi masa kanak-kanak di Indonesia setiap Minggu hingga tahun 1993.

Serial Si Unyil sangat dekat dengan masyarakat karena cerita yang ditampilkan sangat sederhana dan diangkat dari kegiatan masyarakat sehari-hari.

Setelah berhenti selama beberapa tahun, Si Unyil kembali tayang di salah satu stasiun televisi pada tahun 2002-2003. Namun acara tersebut adaptasi menjadi Laptop Si Unyil.

Pada 20 Desember 2005, Suyadi mendapatkan penghargaan Anugerah Kebudayaan 2005 sebagai penulis buku anak yang berdedikasi.

Akan tetapi, penghargaan itu tak lantas mengubah hidup Pak Raden yang serba pas-pasan dan jauh dari kata layak.

Suyadi hanya tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di Jakarta. Tak ada barang mewah di rumahnya, kecuali sebuah televisi 14 inci.

Pada tahun 2021, Suryadi sempat melakukan protes kepada pemerintah karena setelah 30 tahun menciptakan Si Unyil, hak cipta Unyil justru dipegang oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN).

Ia sama sekali tak mendapatkan royalti dari setiap penggunaan karakter dalam serial Si Unyil. Protes itu pun tak pernah dipenuhi hingga akhir hayatnya.

Pada 30 Oktober 2015, Drs Suyadi "Pak Raden" meninggal dunia dalam usia 82 tahun akibat infeksi pada paru kanan.

Sementara itu hari kelahiran Suyadi yakni 28 November disepakati sebagai Hari Dongenng Nasional.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Revi C. Rantung, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor : Andi Muttya Keteng Pangerang, Inggried Dwi Wedhaswary)

https://regional.kompas.com/read/2022/01/18/143000078/pak-ogah-sakit-ini-sejarah-perjalanan-boneka-si-unyil-ada-sejak-tahun-1981

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke