Salin Artikel

Mahasiswa Desak Polisi Tangkap Penambang Pasir yang Rusak Pantai Mananga Aba di NTT

Desakan itu disampaikan Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sumba Barat Daya Tobias Talu, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (17/1/2022) pagi.

Menurut Tobias, Pantai Mananga Aba, di Desa Ramadana, Kecamatan Loura, merupakan salah satu destinasi pariwisata.

Namun, keindahannya sudah mulai rusak karena maraknya eksploitasi sumber daya alam, dengan adanya aktivitas penambangan pasir laut secara ilegal oleh oknum masyarakat.

Kondisi Pantai Mananga Aba saat ini, lanjut dia, ditemukan lubang bekas galian tambang dengan kedalaman sekitar dua meter.

Tobias pun khawatir, kondisi itu akan menimbulkan kerusakan lingkungan, seperti abrasi.

"Saya sangat menyesali perbuatan para oknum masyarakat yang mengekploitasi pasir Pantai Mananga Aba secara ilegal, karena melanggar peraturan Undang-Undang Dasar, terutama Pasal 33," ujar Tobias, Senin.

Tobias heran dengan kondisi penegakan hukum di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Hingga saat ini, kata dia, para pelaku masih beroperasi. Aparat keamanan juga tidak menangkap para penambang pasir ilegal itu.

"Saya berharap, penegakan hukum dalam hal ini Polda NTT dan Polres Sumba Barat Daya, harus menangkap para pelaku dan harus menjaga ekosistem Pantai Mananga Aba demi anak cucu kita," kata Tobias.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krina, mengatakan, aparat Polres Sumba Barat Daya sedang menyelidiki kasus tersebut.

"Selain penyelidikan, Polres akan boordinasi dengan instansi terkait dan stakeholder lainnya," kata Krisna.


Sementara itu, Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Sigit Harimbawan berjanji menindaklanjuti permintaan mahasiswa tersebut.

"Nanti kita tindak lanjuti," ujar Harimbawan singkat.

Sebelumnya, aktivitas penggalian pasir secara liar oleh puluhan truk diduga merusak Pantai Ramadana Mananga Aba yang berada di Desa Keruni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penggalian pasir membuat pantai yang terkenal sangat indah di wilayah itu menjadi abrasi.

Informasi itu disampaikan pegiat pariwisata sekaligus pemilik Mario Hotel, Aloysius Purwa, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/1/2022).

Aloysius yang membangun hotelnya di dekat Pantai Mananga Aba mendatangi dan melihat langsung lokasi pantai yang mulai berlubang.

"Sedih sekali melihat Pantai Ramadana Mananga Aba yang indah, sekarang menjadi bopeng karena tanahnya hampir habis dan puluhan truk masih mengambil pasir di sini," kata Aloysius.

Saat dihubungi, Camat Loura, Yengo Tada Kawi membenarkan adanya aktivitas penggalian pasir secara liar di wilayahnya.

Yengo pun telah mengeluarkan surat bantuan pengamanan dan kerja bakti kepada Kapolsek Loura, Komandan Koramil Laratama, Kepala Desa Ramadana, Kepala Desa Karuni, serta masyarakat pemerhati lingkungan Pantai Mananga Aba.

"Suratnya baru kita keluarkan tadi. Untuk besok kita kerja bakti menutupi lubang-lubang bekas galian pasir dan menutup pintu masuk pengambilan pasir di Pantai Mananga Aba," ujar Yengo.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/17/104043978/mahasiswa-desak-polisi-tangkap-penambang-pasir-yang-rusak-pantai-mananga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke