Gempa tersebut terasa hingga wilayah selatan Kabupaten Lebak hingga Sukabumi, Jawa Barat.
Gempa sempat membuat panik warga di perbatasan Banten dan Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat gempa berada di 84 kilometer Kecamatan Bayah, Lebak, atau 100 kilometer dari Kecamatan Pelabuhanratu, Sukabumi, dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Namun, getaran gempa terasa selama beberapa detik.
Warga yang merasakan gempa sempat panik.
Erwin, warga Bayah Barat mengatakan, gempa terjadi saat dirinya sedang sarapan.
Ia pun bergegas menyelamatkan diri ketika terasa getaran.
"Hendak mau lari keluar rumah, karena awalnya terasa agak kencang, tapi hanya sebentar saja," kata Erwin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin.
Dia khawatir, getaran gempa akan terasa kuat seperti yang terjadi pada Jumat (14/1/2022) kemarin.
Saat itu, sejumlah warga terutama ibu-ibu dan anak-anak sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena takut tsunami.
Warga lainnya, Halimah menyebutkan, gempa juga terasa di Cibareno, Kecamatan Cilograng, di wilayah perbatasan antara Provinsi Banten dan Jawa Barat.
"Awalnya tidak terasa, pas saya lihat lampu di atas goyang-goyang, oh iya ternyata gempa," kata Halimah.
Sekejap kemudian Halimah lari ke luar rumah.
Saat berada di luar, ternyata sudah banyak warga yang juga merasakan gempa.
"Alhamdulillah, sekarang sudah kondusif, sudah beraktivitas normal lagi," kata dia.
Belum ada laporan terkait kerusakan maupun korban jiwa dari gempa tersebut.
https://regional.kompas.com/read/2022/01/17/090441678/gempa-di-selatan-banten-terjadi-beberapa-detik-warga-bayah-panik