Salin Artikel

Jajal Platform Digital, Pelaku UMKM di Cianjur Belajar Foto Produk

Apalagi, gencarnya budaya belanja online yang sejurus dengan situasi pandemi Covid-19 memaksa mereka harus membuat penyesuaian agar produk bisa bersaing dan tetap eksis di pasaran.

Seperti yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, jumlah pelaku UMKM atau industri rumahan meningkat drastis dalam kurun dua tahun terakhir, atau selama pandemi.

Kebijakan pemerintah yang membatasi aktivitas masyarakat menjadi potensi dan peluang tersendiri bagi para pelaku UMKM untuk lebih masif menjajakan produk secara digital.

Mereka pun semakin menganggap pentingnya pengelolaan foto produk di etalase digital sebagai bagian dari media promosi.

Tak hanya soal estetika, lewat foto yang bagus, pelaku usaha bisa menarik perhatian calon pembeli, termasuk dapat memperluas pangsa pasar di marketplace mereka.

Untuk itu, foto produk menjadi elemen penting dalam berjualan secara online.

“Sebuah tampilan atau foto produk yang menarik secara visual tentu akan lebih dilirik dan membuat orang tergoda dibanding yang dipajang asal-asalan,“ ujar Yeti Hernawati (43), salah seorang pelaku usaha kuliner di Cianjur, dalam acara Pelatihan Foto Produk UMKM, Minggu (16/1/2022).

Menurut Yeti, pengerjaan foto produk harus digarap secara serius, karena foto-foto tersebut juga akan berpengaruh terhadap kesan merek dari produk itu sendiri, serta ke tingkat penjualan.

Dengan sentuhan artistik yang menggugah selera, kata pemilik Dwigie Food House ini, sebuah produk seperti kuliner misalnya akan terlihat istimewa dan membuat penasaran orang untuk mencobanya.

“Namun, kendalanya, kita sebagai pelaku UMKM masih banyak yang awam soal teknik fotografi, sehingga terkadang asal jepret saja memotret produknya,“ kata dia.

Atas dasar itu, Yeti bersama pelaku UMKM yang lain menggelar kursus kilat foto produk dengan menggandeng komunitas fotografi setempat.

"Ide ini berawal dari semangat para pelaku UMKM untuk bangkit bersama, mengingat penjualan secara offline memang terbatas. Untuk itu, kita mencoba memaksimalkan penjualan produk ini lewat visual di platfom digital atau media sosial,“ ujar Yeti.


Selain itu, pelibatan komunitas fotografi, menurut Yeti, selain untuk berbagi ilmu, sekaligus membuka peluang dan relasi baru.

"Biasanya kan job mereka ini untuk wedding, untuk dokumentasi acara. Karena pandemi dan adanya pembatasan acara-acara seperti itu, maka kita kolaborasi, mengajak mereka untuk bisnis di foto produk,“ kata Yeti.

Nadia Safitri (30), salah seorang peserta pelatihan fotografi mengaku sangat antusias mengikuti setiap sesi.

Menurut dia, kemampuan dasar fotografi kini menjadi syarat yang harus dikuasai oleh pelaku UMKM, agar mampu bersaing di marketplace digital.

“Ternyata tak harus dengan kamera profesional seperti DLSR, dengan ponsel pun kalau pencahayaan cukup dan sudut pengambilan yang tepat, hasilnya bisa optimal, memuaskan malah,“ kata Nadia kepada Kompas.com.

"Tak kalah penting juga kita harus menguasai teknik editing, karena proses itu sebagai sentuhan akhirnya yang bisa menentukan hasil foto kita bagus atau tidaknya," ucap Nadia.

Nadia pun menganjurkan para pengusaha untuk mulai belajar fotografi.

"Jadi ya mau tidak mau harus belajar untuk bisa, karena skill ini akan berdampak terhadap keberlangsungan usaha kita," ujar Ibu tiga anak ini.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/16/154033278/jajal-platform-digital-pelaku-umkm-di-cianjur-belajar-foto-produk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke