Pria Onani di Pinggir Jalan Riau Akhirnya Diamankan Polisi, Pelaku: Saya Minta Maaf

PEKANBARU, KOMPAS.com - BI (24), pria yang videonya viral onani di pinggir jalan di Kepenghuluan Bahtera Makmur, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, akhirnya meminta maaf.

BI meminta maaf karena telah melakukan perbuatan tidak terpuji di depan umum.

Sebelumnya, ia telah diamankan oleh polisi atas perbuatannya.

"Saya meminta maaf atas beredarnya video yang memperlihatkan saya melakukan perbuatan tidak terpuji," ucap BI dalam video permintaan maaf yang diterima Kompas.com dari Kapolres Rohil, AKBP Nurhadi Ismanto, Kamis (13/1/2022).

BI mengaku, tidak bermaksud memperlihatkan apa yang dilakukannya dalam video yang beredar luas di media sosial.

"Jadi, saya minta maaf atas beredar video itu telah membuat masyarakat resah," tambah BI.

Sementara itu, Kapolres Kapolres Rohil AKBP Nurhadi Ismanto menyebutkan, BI merupakan warga Kepenghuluan Bahtera Makmur, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rohil.

Ia diamankan oleh petugas dari Polsek Bagan Sinembah.

"Pria yang videonya viral di media sosial sudah diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Bagan Sinembah. Pada Minggu (10/1/2022), sekira jam 00.20 WIB, telah dimintai keterangan," ujar Nurhadi melalui pesan WhatsApps, Kamis.

Dari hasil interogasi, BI mengakui perbuatannya yang dilakukan pada Jumat (6/1/2022), di pinggir jalan lintas Riau-Sumatera Utara, tepatnya di depan sebuah sekolah.

BI mengakui saat itu dirinya tidak sampai mengeluarkan kelaminnya.

"Perbuatan tersebut dilakukan dengan alasan untuk melampiaskan birahinya, setelah melihat seorang perempuan (diduga yang memvideokan) yang ada di depan sebuah warung penjual es jagung," kata Nurhadi.

Wanita yang dilihat BI itu, mengenakan pakaian ketat dan seksi, sehingga birahinya naik drastis dan melakukan onani.

Nurhadi mengatakan, pria tersebut hanya diberikan pembinaan.

Kedua orangtuanya pun sudah dipanggil bersama perangkat desa setempat, untuk diberikan pembinaan agar BI tidak lagi melakukan perbuatan tak bermoral itu.

"Kita lakukan restorative justice dan memberikan pembinaan saja terhadap pelaku," kata Nurhadi.