Salin Artikel

Muntah-muntah di Sekolahan, 35 Orang Jadi Korban Keracunan Bakso Bakar di Padang, Ini Ceritanya

Para korban terdiri dari 30 siswa dan lima warga sekitar yang salah satunya ibu hamil.

Ada tiga anak anak yang mengalami gejala berat dan dirawat di RSUD Rasidin Padang. Kondisi mereka saat ini mulai membaik dan masih mendapatkan terapi dari dokter anak.

Sementara 32 orang yang sempat dibawa ke rumah sakit telah dinyatakan sehat dan dipulangkan.

Para korban muntah di sekolahan

Wakil Kepala Sekolah SDN 29 Gunung Sarik, Afrizal menceritakan kejadian tersebut.

Ia mengatakan sekitar pukul 07.00 WIB, para siswa jajan bakso bakar di depan sekolah sebelum masuk kelas.

Satu jam kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB satu per satu siswa muntah. Bahkan ia menyebut sekolah penuh dengan cairan muntahan siswa karena terjadi dalam waktu yang berdekatan.

Melihat hal itu, pihak sekolah mengambil sampel makanan yang dijajakan pedagang di luar sekolah.

"Cuma yang diambil pihak rumah sakit hanya bakso bakar. Alasannya karena yang masuk rumah sakit sekarang karena kebanyakan memakan bakso bakar," katanya.

Ia mengaku belum ada bukti jelas jika bakso bakar yang menyebabkan para siswa muntah.

"Tapi, asumsi sementara memang dari bakso bakar. Rata-rata yang mengalami muntah-muntah ini telah memakan bakso bakar," katanya.

Selain anak-anak, juga ada orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah dan membeli bakso bakar.

Ia mengaku, peristiwa ini baru pertama kali terjadi dan sebelumnya tidak pernah terjadi.

"Kita awalnya menghubungi pihak Puskesmas Belimbing, ternyata sedang mengurus vaksinasi sehingga diarahkan untuk dibawa ke RSUD dr Rasidin Padang," katanya.

Dikatakannya, para murid yang muntah dibawa menggunakan sepeda motor oleh guru dan bahkan ada yang sampai tarik (bonceng) tiga.

"Karena kondisinya memang darurat," kata dia.

Sementara itu para orang tua dan kerabat dekat dari pasien pun membludak datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Rasidin Padang.

Pedagang tersebut berjualan di luar pekarangan sekolah. Kata dia, pekarangan sekolahnya sempit sehingga tidak memungkinkan adanya pedagang yang masuk.

"Pedagang yang menjual bakso bakar ini perempuan, dan baru juga berdagang saya lihat di luar sekolah," katanya.

Sebelumnya, ia tidak pernah melihat pedagang bakso bakar ini berjualan di luar pagar sekolah.

"Informasinya, pedagang ini tinggal di sekitar sekolah," katanya.

Sementara itu Kapolsek Kuranji, AKP Nusyirwan mengatakan peristiwa dugaan keracunan ini ditangani oleh Polsek Kuranji.

Ia mengatakan petugas telah mengamankan bakso dan dua bungkus saus sambal yang dijual oleh pedagang di luar pagar sekolah SDN 29 Gunung Sarik.

Barang bukti ini diambil dari pedagang bakso bakar seorang perempuan berinisial K (34).

Penjual tersebut telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian pada Selasa (11/1/2022) dan menjalani wajib lapor.

"Berdasarkan keterangan pedagang ini, ia membeli bakso di Pasar Alai, Kota Padang. Sedangkan saus sambal dibeli dalam bentuk kemasan di Pasar Belimbing," katanya.

Ia menjelaskan bakso dan saus dari makanan sudah dikirimkan ke Balai Besar POM Padang untuk diteliti isi kandungannya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Perdana Putra | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribun Padang

https://regional.kompas.com/read/2022/01/12/184800278/muntah-muntah-di-sekolahan-35-orang-jadi-korban-keracunan-bakso-bakar-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke