Akibatnya daerah itu terpaksa tidak bisa melakukan kegiatan vaksinasi.
"Stok vaksin di Lembata habis total, sehingga untuk suntik ulang dosis kedua maupun dosis 1 mulai kemarin dan hari ini tidak bisa jalan lagi," ungkapnya saat dihubungi Selasa (12/1/2022).
Ia mengatakan, masalah itu akan segera diatasi, karena pemerintah pusat mewajibkan persentase vaksinasi semua daerah harus sudah mencapai 70 persen.
"Kami cari jalan keluar bagaimana caranya mengkomunikasikan dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat untuk segera mendistribusikan stok vaksin di Lembata agar kegiatan vaksinasi dapat berjalan lagi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Lembata, Polus Magun mengatakan bahwa keterlambatan vaksinasi disebabkan stok vaksin jenis Sinovac di Lembata habis.
Namun, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak provinsi agar secepatnya vaksin jenis Sinovac bisa secepatnya dikirim ke Lembata.
"Karena kemarin masuk itu yang hanya AstraZeneca saja. Sementara kita ulangan banyak, karena tahap pertama itu pakai Sinovac yang banyak," katanya.
"Terus ada Astra juga, tapi bukan berarti tidak ada pelayanan. Kita takutnya Sinovac lain datang, jadi kita tunggu datang baru dilakukan pelayanan bersamaan," lanjut dia.
https://regional.kompas.com/read/2022/01/12/074403478/stok-vaksin-di-lembata-kosong-pelayanan-vaksinasi-tidak-berjalan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan