Salin Artikel

Penyebab Jembatan Tambakboyo Senilai Rp 10,8 Miliar Ambruk

Ambruknya jembatan di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo terjadi sangat cepat dan disaksikan sejumlah warga.

Suharni (45) pemilik warung di sekitar jembatan mengaku peristiwa tersebut terjadi sangat cepat.

Saat itu sekitar pukul 09.30 WIB dia sedang sibuk melakukan pekerjaan di warung miliknya.

"Suaranya sangat keras, gemuruh. Terlebih gesekan baja-baja itu suaranya keras sekali dan jembatan langsung jatuh ke Bengawan Solo," terang dia kepada TribunSolo.com.

Suharni langsung menjerit saat mendengar suara tersebut. Dia pun ingat bahwa jembatan Tambakboyo sedang digarap lima pekerja.

Atas kejadian tersebut, dua pekerja mengalami luka dan salah satunya mengalami patah tulang.

Dari penelusuran Kompas.com dalam laman http://lpse.sukoharjokab.go.id yang menginformasikan soal tender jembatan Tambakboyo, pembangunan jembatan Tambakboyo memiliki nilai kontrak Rp 10.886.822.000.

Adapun sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sukoharjo dengan nilai pagu paket Rp 14.963.841.400.

Tender pembangunan jembatan Tambakboyo dimenangkan oleh CV. Tunjung Jaya yang beralamat di Jalan Bekonang-Karanganyar, Jaten, Karanganyar.

Penjelasan Pemkab Sukoharjo

Pemkab Sukoharjo memberikan penjelasan terkait informasi ambruknya jembatan gantung di Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, pada Jumat (31/12/2021).

Melalui Kepala DPUPR Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo didampingi Kabid Binamarga Suyadi mengatakan, ambruknya jembatan karena human error atau kelalaian pekerja proyek yang ada di sana.

"Bukan pada konstruksinya," terang dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (1/1/2021).

"Rekanan yang mengerjakan adalah CV Tunjung Jaya dari Karanganyar, kami tegaskan terkait dengan rusaknya jembatan di sana itu murni human error bukan pada konstruksi," tegas dia.

Dijelaskan, pada saat kejadian, pekerja sedang menyetting akhir proyek jembatan gantung.

"Yakni melakukan setting chamber sebelum digunakan," jelas dia.

Tetapi pada saat dilakukan pengendoran seling, terjadi kelalaian pekerjanya. Di mana seling tersebut lepas dan jembatan jatuh ke dasar sungai.

"Sebenarnya itu adalah proses akhir dari proyek. Tetapi saat setting itu, ada kelalaian di mana pengait yang dikendurkan terlalu kendor dan terlepas sehingga terjatuh," jelas dia.

Suyadi menambahkan, pada saat itu dilakukan penurunan sekitar 10 sentimeter, tetapi karena human error, justru seling terlepas.

"Yang jelas, proyek itu belum diserahkan ke Pemda dan masih menjadi tanggungjawab rekanan," terangnya.

"Belum juga ada rencana diresmikan, karena pekerjaan saja belum selesai," ujar dia menekankan.

Atas kejadian tersebut, DPUPR memanggil dan minta keterangan dari pelaksana proyek.

Hasilnya, karena proyek masih menjadi tanggungjawab dari rekanan, maka kerusakan yang ada di sana harus diperbaiki oleh rekanan.

"Rekanan siap melaksanakan tanggungjawabnya, yaitu dengan memperbaiki kerusakan yang ada hingga benar-benar sempurna," terang dia.

Namun demikian, kata Suyadi, karena rekanan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak 28 Desember, maka rekanan akan terkena sanksi berupa denda.

Denda itu nilainya 1/1000/hari dari nilai kontrak.

"Sesuai regulasi, selama nanti mengerjakan rekanan akan terkena denda. Jadi tinggal berapa lama mereka menyelesaikan persoalan di sana ya itu yang dihitung dendanya," paparnya.

Terkait dengan anggaran yang sudah dibayarkan pada rekanan, menurut Bowo baru dibayarkan termin I yakni sebesar 60 persen dari kontrak.

Begitu mendengar kabar tersebut, Bupati Sukoharjo Etik Suryani langsung ke lokasi.

Orang nomor satu di Kota Makmur itu ingin memastikan kondisi yang sebenarnya terjadi pada jembatan gantung sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter ambruk.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jembatan Senilai Rp10,8 Miliar untuk Menyebrangi Sungai Bengawan Solo Ambruk, Ini Penyebabnya

https://regional.kompas.com/read/2022/01/02/120416278/penyebab-jembatan-tambakboyo-senilai-rp-108-miliar-ambruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke