Salin Artikel

Kasus Penikaman Pasien di Aceh, Pisau yang Digunakan Pelaku Diduga untuk Potong Buah

"Berdasarkan keterangan keluarga dan staf rumah sakit, pisau itu dibawa dari rumah untuk memotong buah," kata Tabahhati, melalui sambungan telepon, Jumat (31/12/2021).

AS, kata Tabahati, sudah beberapa hari mendapat perawatan akibat anemia yang dideritanya. Karena keluarga menganggap sudah semakin membaik, maka keluarga menyediakan buah untuk AS.

"Jadi sebelum kejadian, AS dirawat karena mengalami anemia, sedangkan korban dirawat karena alami sesak napas," ujar Tabahhati

Pihak RS Muyang Kute lanjut Tabahati, sudah mengajukan formulir General Consent (GS) yang berisi persetujuan pasien atas prosedur layanan rumah sakit itu kepada keluarga AS.

Salah satu isi GS itu di antaranya tidak membawa senjata api maupun senjata tajam yang bisa membahayakan pasien, keluarga pasien dan staf rumah sakit.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, Iptu Bustani, dihubungi via telepon selulernya mengaku masih menyelidiki asal sebilah pisau yang dibawa pelaku untuk menyerang Sunartik hingga meninggal dunia.

Pisau itu mulanya digunakan AS ketika berisaha menikam Zohari (42), namun kemudian Sunartik yang menyaksikan itu berusaha membela anaknya agar tak diserang pelaku.

"Berdasarkan informasi sementara, pisau itu awalnya digunakan untuk memotong buah, tetapi informasi lain dibawa pelaku, jadi masih kita akan sesuaikan," kata Bustani, Jumat (31/12/2021).

Polisi belum dapat meminta keterangan pelaku lebih lanjut karena AS masih dalam perawatan medis

Meski demikian, AS yang kini sedang dirawat di RSU Muyang Kute, akan segera dipindah ke Mapolres Bener Meriah.

"Hari ini kita akan geser AS ke Polres, kemarin kita belum bisa minta keterangan karena masih dirawat," tambah Bustani.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pasien RSU Muyang Kute Bener Meriah berinisial AS, warga Kampung Singah Mulo, Kecamatan Pintu Rime Gayo, menikam Sunartik, pasien yang sedang dirawat di Ruang Penyakit Dalam.

Akibat peristiwa itu, Sunartik meninggal setelah sempat mengalami pendarahan, sementara anaknya, Zohari mengalami luka pada bagian pergelangan tangan.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kasi Humas Polres Bener Meriah, kejadian itu terjadi sekitar Pukul 01.30 WIB dini hari. AS tiba-tiba terbangun dari ranjang pasien untuk mencari sesuatu.

Sementara di ranjang sebelahnya, Sunartik sedang dirawat di ruangan yang sama. Sunartik sedang ditemani oleh salah seorang anaknya, Zohari.

Tanpa diduga,  AS menyerang Zohari secara tiba-tiba dengan sebuah tiang infus kurang lebih sebanyak tiga kali. Punggung Zohari saat itu mengalami kesakitan karena diserang secara mendadak.

Tak sampai di situ, AS mengeluarkan sebilah pisau yang terselip dipinggangnya, lalu berusaha menikam Zohari.

Zohari sempat mengalami luka pada pergelangan tangan kirinya akibat tikaman AS tersebut.

Melihat itu, ibu Zohari, Sunartik yang sedang dirawat bangun dari ranjangnya, dan berusaha menghentikan serangan AS terhadap anaknya.

Bukannya berhenti, AS malah menikam punggung Sunartik hingga membuat perempuan itu pendarahaan, sehingga sempat mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawa si ibu akhirnya tidak tertolong.

Usai kejadian itu, jenazah Sunartik kemudian sudah diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.

Sedangkan AS masih dirawat di Ruang Inap Penyakit Dalam RSUD Muyang Kute dengan mendapat penjagaan dari pihak kepolisian.

"Saat ini motif dari kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Resor Bener Meriah," pungkas Kemat.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/31/132354378/kasus-penikaman-pasien-di-aceh-pisau-yang-digunakan-pelaku-diduga-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke