Salin Artikel

Pascagempa M 7,4, Maluku Barat Daya Diguncang 14 Gempa Susulan

“Catatan kami sampai saat ini ada 14 kali gempa susulan terjadi di Maluku Barat Daya,” kata Kepala Stasiun Geofisika Ambon Herlambang Hudha kepada Kompas.com via telepon seluler, Kamis.

Herlambang mengatakan, dari belasan gempa itu, terdapat dua gempa berkekuatan magnitudo 5,2. Sedangkan gempa susulan terkecil berkekuatan magnitudo 4,1.

“Terbesar itu gempa susulan 5,2 itu ada dua kali dan yang terkecil itu 4,1,” ujarnya.

Herlambang tak menjelaskan, apakah belasan gempa susulan itu dirasakan warga Maluku Barat Daya atau tidak.

Ia mengaku, gempa susulan yang terjadi setelah adanya sebuah gempa besar merupakan fenomena normal.

“Biasanya setelah ada gempa besar itu pasti ada gempa kecil. Jadi itu dia ingin mencapai keseimbangan, jadi dia terus mengeluarkan energi sampai benar-benar stabil, ” katanya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang wilayah Maluku Barat Daya pada Kamis, sekitar pukul 03.25 WIT.

Gempa yang dirasakan sangat kuat getarannya tersebut menyebabkan warga panik dan berhamburan keluar rumah. Tak hanya dirasakan di Maluku Barat Daya, gempa tersebut juga ikut dirasakan getarannya hingga ke NTT, Papua, dan sebagian besar wilayah Maluku.

BPBD Maluku Barat Daya mencatat sementara ada dua rumah warga di wilayah itu rusak akibat gempa.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/30/152558578/pascagempa-m-74-maluku-barat-daya-diguncang-14-gempa-susulan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke