Salin Artikel

Mengenal Radankg dan Baluk, Rumah Adat Kalimantan Barat serta Keunikannya

KOMPAS.com - Rumah adat Kalimantan Barat merupakan hasil budaya yang masih terjaga hingga kini.
Meski model rumah tradisional seperti rumah adat Kalimantan Barat sudah jarang ditemukan namun pelestariannya masih berlangsung.

Bentuk-bentuk rumah adat dari Kalimantan Barat ada yang masih terjaga dan bisa ditemui hingga kini.

Oleh karenanya, masyarakat bisa mengenal beberapa nama rumah adat Kalimantan Barat beserta ciri khas serta keunikannya.

Rumah Adat Kalimantan Barat

Dari beberapa rumah adat dari Kalimantan Barat, ada dua bangunan yang dapat kita kenali. Simak ulasannya berikut ini.

Dalam buku Mengenal Rumah Tradisional di Kalimantan (2017), Mahmud Jauhari Ali menjelaskan bahwa bentuk rumah adat Kalimantan Barat yang umum ditemui adalah Rumah Panjang khas Suku Dayak.

Karena bentuknya yang memanjang, rumah tradisional ini bisa dihuni hingga 60 kepala keluarga. Bagian tengah Rumah Panjang biasanya dihuni oleh tetua adat.

Hal ini menjadikan Rumah Panjang memiliki filosofi tentang persatuan tak hanya bagi Suku Dayak namun Juga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bagian hulu Rumah Panjang menghadap timur tempat matahari terbit yang memiliki filosofi kerja keras sejak matahari terbit.

Sementara bagian hilir berada di barat yang memiliki pesan agar tak pulang bekerja hingga matahari terbenam.

Rumah Panjang khas Kalimantan Barat dikenal dengan nama Rumah Radakng, sebutan untuk rumah suku Dayak Kanayatn.

Bentuk Rumah Radakng adalah panggung dengan material utamanya dari kayu ulin.

Bagian rumah ini terbagi menjadi bilik-bilik dengan tangga untuk naik di masing-masing biliknya. Sepanjang rumah akan terdapat teras yang disebut pante.

Pada tiap bilik ada akan ada ruang tamu atau samik, dengan pene sebagai tempat duduk saat menerima tamu atau tempat tidur ketika tamu menginap.

Selain itu ada pula ruang keluarga berukuran 6 x 6 meter dan juga dapur atau uakngmik.

Ornamen hias rumah tradisional ini umumnya memiliki ukiran kayu menyerupai tameng
perang dan patung burung.

Sementara atap yang menyatu untuk semua bilik berbentuk pelana dengan material sirap.

Melansir dari laman Bappeda Kota Pontianak, Rumah Radakng menjadi rumah adat terbesar di Indonesia.

Ukuran Rumah Radakng yang menjadi salah satu ikon khas Kalimantan Barat memiliki panjang 138 meter dengan tinggi 7 meter.

Rumah adat berikutnya yang bisa ditemui di Kalimantan Barat adalah Rumah Baluk.

Dikutip dari laman Bappeda Bengkayang, Rumah Baluk merupakan rumah tradisional suku Dayak Bidayuh.

Bentuk Rumah Baluk memang terlihat berbeda dari rumah tradisional suku-suku Dayak lainnya khususnya yang berada di Kalimantan Barat.

Rumah adat ini digunakan oleh suku Dayak Bidayuh dalam ritual adat tahunan Nibak’ng atau dikenal juga dengan Gawai Nyobeng.

Upacara ini dilakukan tiap 15 Juni yang syarat dengan makna mendalam tentang pesan leluhur, merayakan panen, serta menyambut musim bertani berikutnya.

Rumah Baluk memiliki gaya rumah panggung berbentuk bundar dengan diameter sekitar 10 meter dan ketinggian sekitar 12 meter.

Tinggi Rumah Baluk melambangkan kedudukan atau tempat Kamang Triyuh yang harus dihormati.

Rumah ini disangga dengan tiang kayu sebagai penopang dan sebatang tiang sebagai titian.

Ketinggian rumah adat dari Kalimantan Barat ini menggambarkan kedudukan atau tempat Kamang Triyuh yang harus dihormati.

Sumber:

https://bappeda.bengkayangkab.go.id/directory/rumah-adat-baluk/

https://budi.kemdikbud.go.id/buku/pdf/50.%20Isi%20dan%20Sampul%20Mengenal%20Rumah%20Tradisonal%20Kalimantan.pdf

http://bappeda.pontianakkota.go.id/pesona/objek-wisata/rumah-radakng#:~:text=Rumah%20Radakng%20merupakan%20rumah%20panjang,kota%20Pontianak%20setelah%20Tugu%20Khatulistiwa.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/28/205657378/mengenal-radankg-dan-baluk-rumah-adat-kalimantan-barat-serta-keunikannya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke