Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Alasan Kolonel P Ada di Nagreg | Kronologi Penangkapan Kader PDI-P yang Aniaya Remaja

KOMPAS.com - Tiga oknum TNI diduga terlibat dalam kasus tewasnya Handi Harisaputra (17), dan Salsabila (14).

Diketahui, sejoli tersebut mengalami kecelakaan di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada 8 Desember 2021 lalu.

Beberapa hari kemudian, jasad keduanya ditemukan di Sungai Serayu di wilayah Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.

Salah satu pelaku diketahui merupakan perwira TNI AD, Kolonel Infanteri P yang menjabat sebagai Kasi Intel Korem 133 Nani Wartabone (NW), Gorontalo.

Saat kecelakaan di Nagreg, Kolonel P sedang bertugas ke Jakarta.

Usai kegiatan di Jakarta, Kolonel P izin untuk melihat keluarganya di Jawa Tengah hingga akhirnya terjadi kecelakaan tersebut.

Sementara itu, H (45), kader PDI-P yang menganiaya pelajar berinisial FL (16), di parkiran minimarket di Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (16/12/2021) ditangkap polisi.

H ditangkap di sebuah kafe di kawasan Jalan Karya Wisata, Medan, Sumut pada Jumat (24/12/2021).

Saat hendak diamankan polisi, pelaku menolak hingga akhirnya ia mau dibawa polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

Kapendam XIII/Merdeka Letkol Inf Jhonson M Sitorus menjelaskan keberadaan Kolonel P di lokasi kecelakaan.

Saat kecelakaan itu terjadi, kata Jhonson, Kolonel P sedang bertugas ke Jakarta selama dua hari yakni dari tanggal 6 Desember dan 7 Desember 2021.

Kolonel P mendapatkan surat perintah dari Danrem 133/NW di Jakarta sejak 3 Desember 2021.

"Di mana saat itu dirinya untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh TNI Angkatan Darat (AD)," katanya saat memberikan keterangan pers di Makodam XIII/Merdeka, Sabtu (25/12/2021).

Usai kegiatan di Jakarta, sambung Jhonson, Kolonep P izin untuk melihat keluarganya di Jawa Tengah.

"Setelah itu yang bersangkutan mendapat izin untuk melihat keluarganya di Jawa Tengah," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada hari itu, Rabu (8/12/2021) Kolonel P, Kopda A dan Kopda A berangkat dari Jakarta menuju Jawa Tengah dengan mengendarai mobil Isuzu Panther Touring warna hitam dengan nomor polisi B 300 Q.

Sementara kecelakaan yang menewaskan Hendi dan Salsabila terjadi pada Jumat sore sekitar pukul 15.00 WIB.

 

Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap H, pria yang menganiaya remaja di parkiran minimarket di Medan.

H ditangkap di sebuah kafe di kawasan Jalan Karya Wisata, Medan, Sumut pada Jumat (24/12/2021) malam.

"Saya dari Polrestabes Medan, saya bersama anggota datang ke sini. Ini ada surat perintah, untuk bapak memberi keterangan terkait video viral," kata seorang polisi sambil menyerahkan surat dikutip dari Tribunnews.com.

Saat hendak diamankan polisi, pelaku menolak dan mengambil ponsel menelpon seseorang.

Setelah itu, tampak pelaku langsung membaca isi surat yang diberikan kepadanya. Tak lama, personel tersebut mengajak pelaku ikut ke Polrestabes Medan.

"Oke, yok bang yok biar kita rilis di Polres," tuturnya.

Kepada polisi, H mengaku nekat melakukan penganiayaan terhadap remaja itu karena sakit hati kepada korban yang tak sopan kepada dirinya.

Atas perbuatannya, H pun meminta maaf.

“Mohon maaf saya khilaf,” kata H.

 

Seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun berinisial M tewas setelah tenggelam di kolam renang SBK milik BUMDes Sumberkembr, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (24/12/2021).

Kapolsek Pakurinan AKP Tavip mengatakan, M tewas tenggelam saat ayahnya, R, sedang ke kamar mandi.
Sementara ibu M, yakni S, tengah asyik bermain ponsel. Akibatnya, M luput dari pengawasan.

"S main HP sambil menjaga adik M yang juga ikut mandi di kolam," kata Tavip saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).

 

Pasangan remaja yang sedang mesum di Alun-alun Gresik, Jawa Timur, ternyata masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pelaku pria diketahui berinisial WM (15), warga Kecamatan Gresik Kota dan kekasihnya berinisial HE (15), warga Kecamatan Kebonmas.

Kepala Satpol PP Gresik Suprapto mengatakan, pasangan tersebut telah diperiksa terkait perbuatan tak senonoh yang dilakukan di ruang publik.

"Kemarin (Jumat, 24/12/2021), kami bersama aparat kepolisian dari Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Gresik sudah melakukan pemeriksaan. Keduanya masih anak di bawah umur, masih SMP," ujar Suprapto saat dihubungi, Sabtu (25/12/2021).

"Dalam pemeriksaan kemarin, juga dihadirkan para orangtua mereka, dengan mereka mengakui perbuatan yang dilakukan," sambungnya.

Akibat insiden itu, Suprapto mengimbau para orangtua dapat meningkatkan pengawasan kepada anak-anak. Satpol PP Gresik juga berjanji meningkatkan patroli di sekitar Alun-alun Gresik dan tempat publik lain.

 

Seorang nelayan di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, bernama Sakarias Padama (40), warga Desa Lembur, Kecamatan Alor Tengah Utara, dilaporkan hilang saat mencari ikan di laut pada Jumat (24/12/2021).

Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana mengatakan, korban melaut menggunakan perahu dayung di sekitar perairan Desa Lembur pada Jumat sekitar pukul 16.00 Wita.

"Hingga Sabtu (25/12) pukul 02.00 Wita korban belum kembali. Keluarga sudah berusaha melaksanakan pencarian di Pinggir Pantai sampai saat ini belum ditemukan. Keluarga pun meminta bantuan tim SAR," kata Putu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu sore.

"Hingga sekarang, tim SAR gabungan masih mencari korban di sekitar lokasi. Harapannya korban bisa segera bisa ditemukan," sambungnya.

 

Sumber: KOMPAS.com, (Penulis : Nansianus Taris | Editor: Rachmawati, Andi Hartik)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/27/060000878/-populer-nusantara-alasan-kolonel-p-ada-di-nagreg-kronologi-penangkapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke