Salin Artikel

Saat Iriana Jokowi Bertemu Korban Pemerkosaan Herry Wirawan

KOMPAS.com - Kasus pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan (36) terhadap 13 santriwatinya menyita perhatian publik.

Sebab, atas aksi bejatnya, belasan perempuan di bawah umur hamil, bahkan ada yang telah melahirkan.

Saat melakukan aksinya, pelaku mengiming-imingi korbannya jadi Polisi Wanita (polwan) hingga dibiayai kuliahnya.

Saat ini Herry tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Bandung, Jabar. 

Usai kejadian itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan istri Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) bertemu dengan penyintas tindak asusila di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (21/12/2021).

Mereka datang untuk memberi motivasi kepada anak-anak perempuan yang menjadi korban tindak asusila.


Pada pertemuan di BBPPKS, Iriana berbincang dengan 12 orang penyintas dan seorang saksi yang didampingi oleh psikolog.

Iriana Jokowi sedih

Dalam pertemuan itu, Iriana mengaku sedih atas musibah yang menimpa penyintas asusila tersebut. Ia pun berharap kejadian serupa tidak terjadi kembali.

"Saya sebagai perempuan sangat sakit sekali, sakit sekali. Nanti semoga tidak ada korban-korban yang lain,” kata Iriana, Selasa, dikutip dari TribunJabar.id.

Kata Iriana, kondisi para penyintas dalam keadaan sehat dan mereka mengaku senang dikunjungi olehnya dan Ibu Wury.

Iriana Jokowi minta pelaku dihukum seberat-beratnya

Atas kejadian itu, Iriana pun berharap penegakan hukum secara tegas juga dapat diberlakukan kepada pelaku.


Kata Iriana, pelaku kejahatan asusila patut dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya.

“Makanya, untuk hukum harus ditindak tegas dan keras, dan juga yang pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai kelakuannya,” tegas Iriana dikutip dari Kompas TV.

Seperti diketahui, Herry memerkosa 13 santriwatinya di beberapa tempat, yakni di yayasan pesantren, hotel, hingga apartemen.

Peristiwa itu berlangsung selama lima tahun, sejak tahun 2016 sampai 2021. Pelaku adalah guru bidang keagamaan sekaligus pimpinan yayasan itu.

Tak hanya melakukan pemerkosaan, Herry ternyata memanfaatkan anak-anak yang lahir akibat tindakannya itu untuk meminta sumbangan.

Anak-anak yang dilahirkan oleh para korban pemerkosaan diakui sebagai anak yatim piatu, dan dijadikan alat oleh pelaku untuk meminta dana sumbangan kepada sejumlah pihak.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Iriana Jokowi Berempati pada Korban Tindak Asusila di KBB: Sakit Sekali, Pelaku Mesti Dihukum Berat

https://regional.kompas.com/read/2021/12/22/172907678/saat-iriana-jokowi-bertemu-korban-pemerkosaan-herry-wirawan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke