Salin Artikel

Kisruh Bupati Cup di Pandeglang Berhadiah Rp 95.000, Berakhir dengan Pencopotan Kadispora

Di masing-masing sisi amplop dengan logo Pemkab pandeglang terdapat beberapa lembar uang.

Untuk amplop bertuliskan Juara II berisi uang Rp 165.000. Sedangkan dua amplop bertuliskan Juara III masing-masing berisi Rp 95.000.

Amplop tersebut ternyata hadiah Bupati Cup 2021 untuk cabang olahraga panjat tebing.

Kasus tersebut membuat Bupati Pandeglang Irna Narulita marah besar.

Bahkan ia 'menyemprot' langsung Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pandeglang Dadan Saladin saat apel pagi, Senin (20/12/2021).

Tak hanya itu, Bupati Pandeglang juga memberhentikan Dadan dari jabatannya sebagai Kadispora.

Pada tahun 2021, Bupati Cup digelar pada akhir tahun dengan total anggaran yang digunakan Rp 150 juta.

Sementara untuk hadiah dianggarkan Rp 30 juta untuk empat cabang olahraga.

Dengan alasan anggaran minim dan waktu terbatas, hanya ada empat cabor yang dipertandingkan yakni karate, panjat tebing, pencak silat dan futsal dengan 50 nomor pertandingan.

Padahal sebelumnya adalah sekitar 15 cabor yang dipertandingkan di Bupati Cup.

"Karena anggaran dan waktu, kita berkejaran dengan SPJ (Surat Pertanggungjawaban)," kata Kasi Pembibitan dan Prestasi Olahraga, Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang, Ahmad Jubaedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (18/12/2021)

Ia menjelaskan masing-masing juara dari empat cabor mendapatkan hadiah yang sama.

Untuk juara pertama mendapatkan hadiah Rp 225.00, juara kedua Rp 175.000 dan juara ketiga Rp 100.000.

Hadiah tersebut kemudian dipotong pajak sebesar Rp 6 persen.

Saat upacara apel pagi, Senin (20/12/2021), Bupati Irna menyebut bahwa kasus itu telah mencoreng nama baik dirinya.

"Anda salah, yang ditampar bupati, lolos juga tuh kegiatan Bupati Cup, nyaho henteu bupatina, komo ke teknis-teknis hadiah (tahu tidak bupatinya, apalagi ke teknis hadiah), yang tolol bupatinya atau yang tolol kadis, mencoreng nama baik bupati," kata Irna saat memimpin apel.

Ia juga menyampaikan jika dirinya tak mengetahui ada kegiatan Bupati Cup dan tak ada laporan yang masuk terkait kegiatan itu.

Tak hanya itu. Irna mengatakan Kadispora tak mendatangainya untuk konsultasi saat hendak mengadakan acara tersebut.

Irna juga meminta Inspektorat melakukan audit dana Bupati Cup karena acara yang menggunakan anggaran Rp 150 juta hanya menyisihkan Rp 30 juta untuk hadiah.

"Inspektorat audit, 150 juta, hadiah 80 (juta), 100 (juta) juga oke, 50 (juta) kegiatannya, ulah loba ngabatina (jangan banyak ambil untung)," kata dia.

Selain tidak ada pemberitahuan, dari temuan tim, penyelenggaraan kegiatan Bupati Cup juga dinilai janggal.

Sebab, kegiatan itu memberlakukan biaya pendaftaran kepada peserta. Padahal pendanaan agenda olahraga pelajar ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.

"Ibu bertanggung jawab dan akan memberikan hadiah tambahan kepada para pemenang sesuai kelayakan di olahraga amatir," kata Irna.

Hadiah tambahan tersebut diberikan kepada para atlet di Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang pada Senin (20/12/2021).

"Saya tambahin tadi Rp 60 juta, dibagilah, yang penting ibu tutupin," kata Irna usai pemberian hadiah kepada wartawan, Senin.

Dalam kesempatan tersebut Irna juga menyampaikan permohonan maaf kepada para atlet yang menerima hadiah dari penyelenggaraan Bupati Cup.

"Saya minta maaf ini sangat melukai para atlet-atlet muda kita," kata Irna

Di hadapan para atlet, Irna juga mengaku tak tahu ada penyelenggaraan Bupati Cup.

"Kepala dinas nggak ada koordinasi, datang ke bupati. Mungkin dia pikir wah bupati happy nih, tapi mencoreng nama baik bupati dengan penghargaan hadiah yang remeh temeh begitu," kata dia.

Jumlah hadiah yang diberikan kepada atlet itu, kata Irna, telah mencoreng nama buruk dan menjadi contoh buruk di mata masyarakat luas.

Irna menyayangkan pagelaran Bupati Cup yang disebut sebagai kelalaian dari Kepala Dispora karena tidak mengukur anggaran yang tersedia dengan jumlah hadiah yang diberikan.

"Harusnya dinas tahu. Anggaran kalau nggak besar jangan semua cabor digelar, harusnya dinas tahu diri, ngukur karena pakai nama Bupati Cup, jadi ini tambahkan hadianya untuk mereka semua dari bupati," kata dia.

Namun demikian, Irna mengatakan dirinya bertanggung jawab dengan yang telah terjadi.

"Saya selaku Bupati bertanggungjawab penuh atas kelalaian kepala dinas pemuda dan olahraga, saya pemimpinya," kata Irna.

Sebelumnya Dadan sempat mengeluarkan pernyataan tentang uang hadiah yang diterima pemenang lebih Rp 1000.

"Buat juara satu kan Rp 225 ribu, juara dua Rp 175 ribu dan juara tiga itu Rp 100 ribu, itu semua kena pajak 6 persen. Tapi untuk juara tiga kan dikasihnya Rp 95 ribu, harusnya Rp 94 ribu. Ada kelebihan itu seribu, itu dibalikin lagi uang itu ke kami,” kata Dadan saat dikonfirmasi wartawan, beberapa waktu lalu.

Menanggapi pernyataan tersebut, Uday Suhada dari Aliansi Independen Peduli Publik (ALIP) mengaku kecewa.

Ia mengatakan kedatangan warga ke Dispora untuk mengantarkan uang Rp 1000 juga mewakili atlet yang diminta mengembalikan uang kelebihan dari hadiah yang diberikan.

"Jangan sampai anak-anak yang menerima hadiah itu punya hutang beban terhadap negara sungguh pun hanya Rp 1000 ini sebuah pelajaran. Saya kira hanya terjadi di Pandeglang ini memalukan," kata dia.

Dia menyebut uang hadiah Rp 95.000 tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap atlet, apalagi membawa nama besar Bupati Cup.

Dadan Saladin menerima langsung uang Rp 1000 koin yang dikemas dalam plastik itu. Namun dia tidak memberikan komentar apapun setelah menerima uang tersebut.

"Sudah cukup," kata dia.

Namun ia angkat bicara saat dipecat oleh bupati dari jabatannya sebagai Kadispora.

"Ya copot-copot saja, rezeki, ajal sudah ada ketentuannya dari Allah, hanya bagaimana kita menyikapinya," kata Dadan, Senin (20/12/2021).

Selain itu, Dadan mengaku bahwa selama proses persiapan kegiatan Bupati Cup itu dirinya tidak berkonsultasi dengan Irna.

"Enggak ada komunikasi ke Ibu, kelemahan saya tidak lapor," kata dia

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis Acep Nazmudin | Editor : Gloria Setyvani Putri, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/21/113500678/kisruh-bupati-cup-di-pandeglang-berhadiah-rp-95000-berakhir-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke