Seorang warga BA (61) asal Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung meninggal dunia akibat terseret banjir.
"Ada satu korban jiwa, warga Kecamatan Lubuk Alung yang terseret banjir dan meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman, Budi Mulya yang dihubungi Kompas.com, Minggu (19/12/2021).
Budi mengatakan warga tersebut ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari rumahnya akibat terseret banjir.
"Korban sudah dievakuasi dan dimakamkan oleh pihak keluarga," kata Budi.
Budi mengatakan, banjir dan longsor menerjang 11 kecamatan yaitu Ulakan Tapakis, IV Koto Aua Malintang, Lubuk Aluang, Anam Lingkuang, Padang Sago, Batang Anai, Nan Sabaris, Sintuak Toboh Gadang, V Koto Kampuang Dalam, VII Koto dan Sungai Limau.
Dari 11 kecamatan itu, wilayah Ulakan Tapakih yang paling parah.
Ada tiga nagari atau desa yang dilanda banjir yaitu Kampuang Galapuang yang menerpa 104 unit rumah. Sedangkan 135 warga terpaksa mengungsi.
Kemudian nagari Manggopoh Palak Gadang yang menerjang 238 rumah, 4 rumah ibadah dan 68 hektare lahan pertanian dan perkebunan.
Di Nagari Tapakih tercatat ada 90 rumah, 15 hektare lahan pertanian, 3 sekolah, 6 surau dan 1 masjid yang terdampak.
"Selanjutnya di Ulakan terdapat 220 rumah yang terdampak, 1 masjid, 1 sekolah dan 49 hektare lahan pertanian dan perkebunan," kata Budi.
Budi mengatakan, banjir dan longsor disebabkan karena tingginya intensitas hujan sejak Kamis malam hingga Sabtu.
"Sekarang air sudah surut, namun cuaca mendung dan berpotensi hujan. Untuk itu kita imbau warga waspada," kata Budi.
https://regional.kompas.com/read/2021/12/19/161436278/banjir-landa-11-kecamatan-di-padang-pariaman-1-warga-tewas