Salin Artikel

Dapat Bantuan Pembaca KOMPAS.com Lewat Kita Bisa, Heri Purnomo Mantapkan Tambal Jalan

Dukungan dari berbagai pihak semakin menambah semangat warga Dusun Gamol, Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu.

Perhatian itu termasuk dari pembaca KOMPAS.com yang secara sukarela mendonasikan uangnya melalui situs Kitabisa.com.

Jumlah uang yang terkumpul dari situs amal tersebut sebesar Rp 661.000. Juga terdapat tambahan Rp 150.000 dari seorang dermawan. Sehingga jumlah totalnya Rp 811.000.

Heri Purnomo yang telah menerima bantuan tersebut, mengungkapkan rasa syukurnya. Dia juga mengapresiasi seluruh perhatian para pembaca tersebut.

"Saya ucapkan terimakasih untuk KOMPAS.com dan Kitabisa.com. Semoga ini menjadi amal Anda di Sana," ujar Heri saat ditemui di rumahnya, Jumat (17/12/2021).

Bantuan itu menurutnya sangat penting untuk kelancaran aktivitasnya menambal jalan. Sebab, aktivitasnya itu memang membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Beberapa kebutuhan material yang harus dibeli itu misalnya adalah aspal curah, gas elpiji sebagai pemanas aspal, hingga bahan bakar penggerak motor roda tiganya.

"Itu lumayan untuk nambah modal beli aspal," suami dari Islami (38) ini menambahkan.

Heri Purnomo adalah sosok individu yang secara swadaya berpatroli di jalan raya menggunakan motor roda tiganya demi menemukan jalan yang rusak, lalu menambalnya.

Pada motor roda tiganya itu telah tersedia lengkap aspal hingga peralatan penunjangnya. Mayoritas alat-alat tersebut adalah modifikasi yang disesuaikan kebutuhannya.

Aktivitasnya itu memang sudah dilakoninya sejak bertahun-tahun yang lalu. Hanya saja tidak setiap hari dilakukan karena dia juga mengurus usaha toko kelontong di rumahnya.

Awalnya dia menambal lubang dengan cara menutup dengan tanah juga semen. Namun cara tersebut kurang efektif karena gampang rusak sehingga akhirnya dia menggunakan aspal.

Namun rupanya harga aspal curah itu sendiri cukup mahal. Satu drum ukuran kecil saja bisa mencapai Rp 1,3 juta tergantung kelasnya.

Sehingga sering kali dia mengakalinya dengan mengais aspal sisa-sisa proyek pengaspalan jalan yang biasanya teronggok di pinggir jalan.

Kalau pun tidak menemukan sampah aspal, terpaksa dia harus merogoh koceknya untuk membeli aspal baru.

Untuk menutup biaya tersebut, dia tidak canggung untuk mengamen pada berbagai kegiatan daerah. Semisal momentum car free day.

Dia mengamen dengan mengenakan kostum robot Bumblebee maupun pertunjukan manusia terbang. Yang terbaru adalah dengan kostum Batman.

Penampilannya itu dimaksudkan sebagai obyek jasa foto selfie bagi para pengunjung, dengan biaya seikhlasnya.

Kostum-kostum itu pun didapatnya dengan cara membeli. Harganya cukup mahal. Kostum Bumblebee misalnya, harganya mencapai Rp 7 juta.

"Untuk kostum Batman ini baru datang. Saya beli harga Rp 2 juta dari harga normalnya Rp 3,5 juta. Penjualnya sudah tahu tujuan penggunaan kostum ini," ujar Heri.

Selain mengamen, sumber dana yang didapat bapak tiga anak ini kadang berasal dari sumbangan orang yang peduli dengan aktivitasnya.

Alasan menambal jalan yang rusak

Heri mengaku melakukan aksinya demi keselamatan pengguna jalan. Dia tidak ingin jalan yang rusak itu sampai mencelakakan pengguna jalan.

Selain itu dia juga memegang amanat dari orangtua maupun guru-gurunya terdahulu.

"Kalau ada duri atau batu di jalan, singkirkan. Itu pahalanya besar. Makanya saya sekarang nambal jalan," pungkas pria yang resign dari perangkat desa karena ketidakcocokan hati ini.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/18/181610278/dapat-bantuan-pembaca-kompascom-lewat-kita-bisa-heri-purnomo-mantapkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke