Salin Artikel

Elwizan Aminuddin, Dokter Gadungan yang Dilaporkan PSS Sleman Jadi Buron, Palsukan Ijazah, Pernah di Timnas

Bahkan, Polres Sleman membentuk tim untuk memburu Elwizan.

Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono menjelaskan, setelah Elwizan dilaporkan terkait kasus pemalsuan ijazah, polisi sudah memanggilnya sebagai terlapor.

Namun, yang bersangkutan tak pernah datang memenuhi panggilan tersebut. Diduga ia berada di luar kota.

Terkait kasus tersebut, polisi masih belum menetapkan Elwizan sebagai tersangka dan statusnya masih sebagai terlapor.

Wachyu menjelaskan, pihak kepolisian sudah mengamankan barang bukti.

Salah satunya adalah ijazah Elwizan Aminuddin dan surat pernyataan dari Universitas Syiah Kuala yang menyatakan yang bersangkutan bukan lulusan Syiah Kuala.

"Nanti kita akan amankan dulu, karena posisinya sekarang di luar pulau (Jawa)," tuturnya.

Terbongkar dari cuitan Twitter

Kasus dokter gadungan tersebut terbongkar dari cuitan Twitter seorang kardiolog, Muhammad Iqbal Amin, melalui akun @iqbalamin89.

Ia menyebut nama Elwizan Aminuddin tidak terdaftar di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).

Padahal, Elwizan pernah bekerja di beberapa klub Liga 1 seperti Madura United, Bali United, dan Barito Putera.

Ia juga pernah menjabat sebagai dokter Timnas Indonesia U16 dan U19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PS Sleman, Andy Wardhana.

Tak hanya itu, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 langsung melakukan penyelidikan dan terbukti Elwizan tidak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar.

Selain itu, pihak PSS Sleman juga menelusuri institusi terkait yang mengeluarkan ijazah, sertifikat kompetensi, Surat Keterangan Registrasi (STR), dan Surat Izin Praktek (SIP) dari Elwizan Aminuddin, yakni Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

"Kami membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja dari yang bersangkutan," ujar Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna, soal kasus Elwizan Aminuddin dikutip dari situs resmi klub, Jumat (2/12/2021).

"Kemudian berkas verifikasi keabsahan ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang menyatakan ijazahnya palsu.

Kasus Elwizan yang memiliki ijazah palsu ini langsung dilaporkan ke pihak PSSI untuk segera ditindaklanjuti.

Ernando Ari menjelaskan bahwa Elwizan Aminuddin pernah melarangnya untuk melakukan operasi. Namun, Ernando tak mengikuti arahan yang diberikan Amin dan tetap melakukan operasi.

Kiper Persebaya Surabaya itu pun mengakui bahwa tindakannya untuk tetap menjalani operasi sudah tepat.

"Ya Allah, dulu (saya) hampir tidak jadi operasi gara-gara bapak ini (Elwizan Aminudin)," tulis Ernando Ari Sutaryadi di Instagram stories-nya, Kamis (2/12/2021).

"Untung (saya) tidak pensiun dini. Semoga tidak terulang lagi," tambah Ernando Ari.

"Tindakan dokter gadungan atau Amin itu sangat tidak dibenarkan, karena ini menyangkut nyawa manusia, bukan bermain-main dengan mesin atau tanaman, ini adalah nyawa manusia,“ ujar Muhammad Yusuf Zulfikar, yang biasa disapa dr Yusuf.

Dia juga meminta ada langkah hukum terhadap Elwizan Aminuddin yang sudah lama menjadi dokter gadungan ini.

"Ini sudah melanggar hukum, melanggar kode etik kedokteran dan juga hukum yang berlaku di Indonesia, karena ini pembohongan," ungkap Yusuf.

"Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada proses hukum. Karena ini menyangkut nyawa manusia yang dia tangani," tegasnya.

Sementara itu, dokter tim Arema FC Nanang Tri Wahyudi, SpKO mengatakan, kejadian ini disebabkan minimnya pengetahuan klub mengenai standar perekrutan berdasarkan tes kompetensi dan kualifikasi.

Untuk itu, Nanang menawarkan solusi dengan membuat perhimpunan atau asosiasi khusus dokter sepak bola yang saat ini memang belum ada.

Nantinya, asosiasi ini bisa membantu tim untuk melakukan verifikasi dan mengulas rekam jejak dokter baru yang melamar.

"Saya anggota PDSKO (Perhimpunan Dokter Spesialis Olahraga), jadi aman. Kalau asosiasi dokter bola belum ada, dari kasus ini bisa dibentuk untuk menjamin kualitas dokter tim," ujar dokter lulusan Spesialis Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma, Celvin Moniaga Sipahutar | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Aloysius Gonsaga AE)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/17/072000078/elwizan-aminuddin-dokter-gadungan-yang-dilaporkan-pss-sleman-jadi-buron

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke