Salin Artikel

Selain 48 Korban Meninggal, Tim Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Juga Temukan 5 Potongan Tubuh Manusia

SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat, hingga hari ke-13, korban meninggal akibat bencana awan panas Gunung Semeru sebanyak 48 orang. Sedangkan korban hilang diprediksi masih 23 orang.

"Sampai saat ini 48 orang yang kami temukan utuh dan meninggal dunia," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Joko Sambang saat dikonfirmasi, Kamis (16/12/2021).

Selain korban yang ditemukan utuh, petugas yang melakukan pencarian juga menemukan potongan tubuh manusia. Terdapat lima potongan tubuh manusia yang ditemukan selama proses pencarian korban awan panas Gunung Semeru.

"Kami juga menemukan lima body part potongan tubuh manusia. Ada yang dari dada ke bawah, ada yang kepala saja, tangan juga," kata Joko Sambang.

Tambah waktu pencarian

Joko menjelaskan, standar operasi pencarian korban sebenarnya hanya tujuh hari setelah bencana terjadi.

Namun, menginjak hari ketujuh, posko pengaduan dan petugas pencarian mendapatkan laporan dari warga bahwa masih ada anggota keluarganya yang belum ditemukan. Total aduan yang masuk sebanyak 30 orang.

Kemudian, semua pimpinan dan petugas SAR sepakat menambah waktu pencarian selama tiga hari.

"Jadi ada 10 hari. Tapi setelah itu komandan SAR meminta semua tim pencarian menambah waktu tiga hari. Nah, sekarang ini sudah hari ke-13 atau hari terakhir," jelasnya.

Sementara itu, dari 30 laporan warga yang masuk, diperkirakan tersisa 23 orang yang belum ditemukan.

Namun, Joko menyebutkan bahwa angka tersebut masih simpang siur.

"Nominal yang belum ditemukan ini memang bervariasi. Dari 30 aduan yang kami terima itu, bisa jadi 23 orang yang sudah tersisa seiring berjalannya waktu pencarian," katanya.

Pihaknya berencana untuk menemui keluarga korban yang masih hilang terkait dengan proses pencarian selanjutnya.

"Rencananya hari ini kami akan melakukan komunikasi dengan keluarga korban yang anggota keluarganya belum ditemukan. Ini nanti diinisiasi dari komandan SAR nanti," jelasnya.

Joko berharap pihak keluarga korban dapat memahami kondisi ini, apalagi Gunung Semeru masih terus mengeluarkan awan panas.

"Semuanya sudah kami lakukan yang terbaik hingga di luar waktu SOP pencarian. Semoga semua ini bisa saling menerima. Ini juga sudah menjadi duka bersama," ungkapnya.

Diketahui, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12/2021). Awan panas itu meluncur ke arah Curah Kobokan hingga menyapu sebagian rumah warga di daerah itu.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/16/164033278/selain-48-korban-meninggal-tim-pencarian-korban-erupsi-gunung-semeru-juga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke