Pengungsi yang sudah lebih dari sebulan bertahan di tempat itu tidak terima ketika diusir petugas Satpol PP.
Mereka terlibat adu mulut dan aksi dorong dengan petugas.
Awalnya, penertiban berjalan baik saat tenda-tenda pengungsi dibuka dan akan dibawa ke rumah pengugsian di Jalan Dr Masyur.
Namun, saat petugas meminta para pengungsi agar pulang dan meninggalkan lokasi, terjadi penolakan dan saling tarik-menarik tenda yang sudah dipasang.
Keadaan ricuh itu berlangsung lebih dari 30 menit, hingga dua orang pengungsi jatuh pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Tidak lama kemudian, keadaan kembali tenang, karena pengungsi dan petugas mencoba melakukan dialog agar tidak ada lagi pemaksaan.
Namun, dialog tidak juga menemukan titik terang, karena pengungsi tetap menolak untuk pergi sebelum bertemu dengan perwakilan UNCHR atau IOM.
Tetapi, setelah ada pembicaraan selanjutnya, para pengungsi bersedia meninggalkan lokasi dan diantar langsung ke rumah pengungsian.
Pelaksana tugas Kepala Satpol PP Kota Medan Rakhmat mengatakan, tempat unjuk rasa yang digunakan para pengungsi adalah fasilitas umum.
Dengan demikian, kegiatan para pengungsi Afghanistan telah mengganggu fasilitas umum.
“Sebelumnya juga sesuai yang disampaikan UNHCR, IOM dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Bapak Wali Kota mengatakan siap memfasilitasi pemindahan pengungsi ke tempat mereka masing-masing di Kota Medan. Tadi ada penolakan, itu bisa, karena mereka memaksa untuk tetap tinggal dan dipindahkan ke negara ketiga,” kata Rakhmat.
Koordinator aksi, Muhammad Zuma mengatakan, ia bersama teman-teman sesama pengungsi sudah berada selama 48 hari di depan kantor tersebut.
“Kami tidak ada dihargai, tiga teman kami kena pukul, dua di antaranya masuk rumah sakit. Sampai sekarang tidak tahu apa dosa dan salah kami. Kita sangat kecewa dengan bapak-bapak Satpol,” ucap Zuma.
Adapun para pengungsi Afghanistan menuntut agar mereka segera diberangkatkan ke negara ketiga yang menerima pencari suaka seperti mereka.
Namun, sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia, mereka belum mendapatkan kepastian pemindahan.
"Kita juga sudah melakukan beberapa kali aksi damai ke lokasi yang berbeda dan satupun tidak mendengar suara kami. Karena itu, kami akhirnya datang ke Kantor UNHCR," kata Zuma.
https://regional.kompas.com/read/2021/12/15/192948678/aksi-menginap-pengungsi-afghanistan-di-medan-berujung-ricuh