Salin Artikel

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Sedang, Tinggi Kolom Abu Capai 600 Meter

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Jefri Pugel, menjelaskan, gunung tersebut kembali meletus pada Senin (13/12/2021) pukul 08.00 Wita.

"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak atau lebih kurang 2.023 meter di atas permukaan laut," jelas Jefri dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin pagi.

Ia mengungkapkan, kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 27 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 15 detik.

"Letusan disertai dentuman sedang," ungkap dia.

Meski mengeluarkan erupsi, kata dia, lontaran material vulkanik masih berada di dalam radius 3 kilometer atau jauh di luar batas jarak yang direkomendasikan PPGA.

Erupsi tersebut juga tidak berbahaya bagi masyarakat yang bermukim di luar radius 3 kilometer.

Ia menambahkan, hingga kini status gunung api Ile Lewotolok masih berada pada status level III (Siaga).

Pihaknya pun mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok.

Masyarakat Desa Jontona, sebagai wilayah dengan radius terdekat, diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk disertai awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok.

Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok juga diimbau menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan.

Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunung Ile Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.

Pemerintah daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/13/113647978/gunung-ile-lewotolok-kembali-meletus-disertai-dentuman-sedang-tinggi-kolom

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke