Di rombongan terlihat Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid serta Danrem 162 Wira Bhakti, Ahmad Rizal Ramdhani.
Hal itu ia lakukan saat berkunjung di lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Dusun Batu Layar Utara, Kecamatan Baru Layar, Lombok Barat pada Jumat (10/12/2021).
Risma mengaku khawatir potensi longsor susulan mengancam ratusan pengungsi di tenda darurat tersebut.
"Ini ndak aman, itu kan ada longsor di belakang tenda warga, lihat itu," kata Risma sambil menunjuk.
"Ini lokasinya tidak aman, mana bupati," lanjut Risma.
Menurut Risma lokasi pengungsian yang ditempati warga tidak aman karena dari jarak 150 meter berpotensi terjadi longsoran.
Seementara itu ada sekitar 150 kepala keluarga yang tinggal di tenda pengungsian setelah rumah mereka rusak dan hanyut karena banjir bandang yang terjadi pada Senin (6/11/2021).
"Kita keliru kalau membiarkan pengungsi di sini. Salah ini karena lokasinya tidak aman. Di mana tanah lapang, tolong kita lihat lokasi yang lebih aman," kata Risma sembari mencari lokasi aman tempat mendirikan tenda baru bagi warga.
Walaupun lokasinya agak jauh sekitar 1 kilometer dari pengungsian awal, Risma menilai kawasan tersebut aman dari potensi longsor yang sewaktu-wkatu bisa kembali kerjadi.
"Kita akan siapkan fasilitas sesuai dengan standar PBB untuk pengungsiannya, karena ini bukan jangka waktu pendek seminggu dua minggu, tapi mungkin bisa berlangsung satu sampai dua bulan, sampai dinyatakan kondisinya aman," terang Risma.
Ia menegaskan tenda yang akan digunakan untuk pengungsi akan nyaman. Tenda tersebut tidak panas dan tersedia jendela serta sekat untuk pengungsi perempuan.
Saat ini, menururut Risma, sudah ada lima tenda yang masing-masing tenda bisa ditempati 20 orang.
Tenda tersebut juga dilengkapi selimut dan fasilitas untuk anak-anak. Tak hanya itu, Risna berjanji akan menyediakan toilet portabel di lokasi.
Sementara itu Bupati Lombok Barat Fauzan Kalid berjanji akan berupaya memberi pengertian pada warga agar bersedia ditempatkan di tenda di lokasi yang lebih aman.
"Itu urusan saya nanti meminta pengertian warga untuk mau berada di lokasi pengungsian yang jauh dari rumah mereka, nanti kita bisa beri pengertian karena ini demi keamanan mereka," kata Fauzan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB ada tiga kecamatan di Lombok Barat yang terdampak parah banjir dan longsor, yaitu Kecamatan Sekotong, Gunung Sari dan Kecamatan Batu Layar.
Lebih dari 5.000 warga terdampak akibat banjir dan longsor, 1.557 orang dilaporkan mengungsi dan 448 rumah dilaporkan rusak karena terjangan air dan lumpur.
Sementara sejumlah rumah warga juga dilaporkan hilang terbawa arus dan 5 warga meninggal dunia dari Dusun batu Layar Utara.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati |Editor : Priska Sari Pratiwi)
https://regional.kompas.com/read/2021/12/10/174500478/saat-risma-ajak-pejabat-di-lombok-barat-jalan-kaki-1-km-cari-lokasi-yang