Salin Artikel

Tolak Berikan Pungli, Seorang Guru Jadi Korban Penganiayaan Preman Pelabuhan

Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi pada 24 November 2021, tapi baru mencuri perhatian publik di media sosial dalam sepekan terakhir.

Kepala Kepolisian Resor Konawe Selatan AKBP Erwin Pratomo mengatakan, korban penganiayaan ini ternyata adalah seorang guru yang pernah menjadi kepala sekolah SMKN di Kabupaten Buton Selatan.

Guru itu dianiaya setelah menolak memberikan uang Rp 20.000 kepada seorang terduga preman pelabuhan.

Dalam video yang beredar juga tampak korban sampai harus berlari untuk menyelamatkan diri dari penganiayaan yang dilakukan terduga preman itu.

Erwin menyatakan, terduga preman pelabuhan itu sempat ditangkap polisi yang berjaga di pelabuhan.

Namun, Erwin mengklaim kasus ini tidak berlanjut. Dia menyatakan guru yang jadi korban sudah mencabut laporannya.

"Korban cabut laporan karena sudah ada perdamaian antar keduanya, korban pun memaafkan pelaku," kata Erwin kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon, Jumat (10/12/2021).

"Namun jika korban mau kasusnya kembali dibuka, kita akan lanjut ke proses penyelidikan tergantung korban," sambungnya.

Akibat peristiwa ini, Polres Konawe Selatan mengevaluasi pengamanan di Pelabuhan Amolengo.

"Di pelabuhan Amolengo hanya ada lima anggota polisi, sekarang kami tambah 10 orang. Dan saya sudah tugaskan kasat Sabhara dan Kapolsek Kolono untuk rajin patroli di wilayah itu," tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/10/144646778/tolak-berikan-pungli-seorang-guru-jadi-korban-penganiayaan-preman-pelabuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke