Salin Artikel

Kondisi 15 Siswi SD Korban Pencabulan Guru Agama di Cilacap

"Sudah ada pendampingan dari lembaga Cilacap Tanpa Kekerasan (Citra) di bawah koordinasi Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap Sadmoko Danardono saat dihubungi, Jumat (10/12/2021).

Menurut Sadmoko, selepas kejadian tersebut 15 korban tetap bersekolah seperti biasa. Para korban diklaim tidak mengalami gangguan psikologis.

"Sudah masuk semua, artinya tidak ada hambatan mungkin (gangguan) psikologis dan lainnya. Anak-anak hari ini sedang ujian. Kabar baik, kalau anak murung dan sebagianya kan tidak masuk sekolah," ujar Sadmoko.

Kendati demikian, dia mengaku khawatir kejadian tersebut akan berdampak terhadap perkembangan anak.

"Mudah-mudahan tidak ada dampak psikologisnya. Kami takut, khawatir kalau menimpa mereka, karena mereka 'emas' semua, masa depan bangsa," ujar Sadmoko.

Meski demikian, kata Sadmoko, para guru di sekolah tersebut terus memantau perkembangan para korban.

"Bapak ibu guru memantau secara lahiriah. Mudah-mudahan (dilihat) dari sisi itu mereka tidak menerima dampak negatif dari masalah itu. Mudah-mudahan aman dari sisi psikologis," kata Sadmoko.

Diberitakan sebelumnya, guru agama di salah satu SD di Kecamatan Patimuan, Cilacap, berinisial MAYH (51) diduga telah mencabuli 15 siswi yang masih di bawah umur.

Tersangka merayu para korban yang masih di bawah umur dengan iming-iming akan diberi nilai yang bagus.

Atas perbuatannya, MAYH terancam dipecat sebagai aparatur sipil negara (ASN).

https://regional.kompas.com/read/2021/12/10/132637278/kondisi-15-siswi-sd-korban-pencabulan-guru-agama-di-cilacap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke