Salin Artikel

Wagub Jabar Minta Orangtua Tidak Sembarangan Pilih Pesantren

Menurut Uu, insiden yang terjadi di Bandung itu sangat mencoreng citra pesantren.

"Jadi, menanggapi apa yang sekarang beredar tentang ada seorang guru yang memerkosa muridnya sampai hamil, saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Saya merasa prihatin sebagai komunitas pondok pesantren, kejadian semacam ini," ujar Uu dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/12/2021).

Uu memercayakan proses hukum kepada aparat penegak hukum untuk memberikan rasa keadilan bagi korban.

"Kemudian juga kita mendukung kalaupun itu sudah ditangani oleh pihak kepolisian atau aparat penegak hukum, agar diberlakukan hukum yang berlaku," kata Uu.

Uu pun berharap masyarakat luas tidak menyamaratakan semua guru dengan perilaku bejat yang dilakukan HW.

Menurut Uu, tidak boleh ada rasa ketakutan dari para orangtua yang putra dan putrinya sedang menempuh pendidikan di majelis ta'lim, pondok pesantren, atau di madrasah diniyah, selama lembaganya sudah tepercaya, serta jelas sejarah dan asal-usulnya.

"Sekitar 12.000 pondok pesantren yang ada di Jawa Barat, belum ditambah mungkin majelis, termasuk juga madrasah diniyah. Kemudian juga yang lainnya itu, harapan kami tidak disamaratakan," kata Uu.


Jangan sembarangan pilih pesantren

Uu juga mengimbau orangtua untuk lebih teliti sebelum menitipkan anaknya pada suatu lembaga pendidikan, termasuk pesantren.

Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan mulai dari biaya, fasilitas, metode belajar, asal-usul pendidikan guru, pendiri, yayasan, hingga legalitas lembaga yang berdiri.

Orangtua juga bisa memilih sekolah yang sudah terbukti menghasilkan lulusan berkualitas.

"Kemudian juga kita harus mewaspadai seandainya ada pesantren yang aneh- aneh. Dari pendidikannya, perilaku, dan lainnya, jangan sampai orangtua ini memberikan anak kepada pesantren, tetapi tidak tahu latar belakang lembaga tersebut," kata Uu.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/09/151237878/wagub-jabar-minta-orangtua-tidak-sembarangan-pilih-pesantren

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke