Salin Artikel

Cerita Atalia, Ikut Terpukul Saat Dampingi Santriwati Korban Pelecehan Seksual: Sedih, Mereka sampai Tidak Tahu Sudah Kelas Berapa...

"Saya dengan P2TP2A sudah mengetahui kejadian ini sejak Mei lalu. Bahkan saya datang sendiri datang memberi semangat, ngobrol langsung dengan para korban. Ada 20-an orang yang ada di rumah aman kami," ujar Atalia di Bandung, Kamis (8/12/2021).

Saat insiden itu terungkap, Atalia fokus memberi pendampingan psikologis kepada korban dan pihak keluarga.

Ia pun sangat terpukul saat berbincang dengan para korban yang kala itu berkumpul di rumah aman Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar.

"Saya sendiri sedih ya karena saat ngobrol sama mereka. Bahkan saat saya tanya, mereka itu tidak tahu kelas berapa. Mereka juga di sana dipekerjakan," ucap Atalia.

Atalia minta semua pihak tak korek luka lama korban yang sedang "trauma healing"

Atalia pun khawatir psikologis korban kembali terganggu saat insiden ini kembali mencuat. Karena itu, ia meminta kepada semua pihak tidak mengorek cerita korban yang sudah mendapatkan trauma healing.

"Mereka sedang trauma healing. Saya khawatir membuka luka lama mereka. Kita fokus saja pelaku mendapat hukuman setimpal tanpa harus membuka kembali ceritanya. Yang pasti semua sudah mendapat penanganan dari tim kita dan pemda setempat," jelas Atalia.

Atalia pun meminta pelaku kekerasan seksual terhadap belasan santri di Bandung mendapat hukuman berat.

Sebab, tindakan tersebut sangat tidak manusiawi dan mencoreng lembaga pendidikan di Jawa Barat.

"Ini bejat sekali ya. Dia harus diberi hukuman berat agar jadi contoh bagi siapa pun," kata Atalia.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/09/124059578/cerita-atalia-ikut-terpukul-saat-dampingi-santriwati-korban-pelecehan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke