Salin Artikel

Banjir Rob di Manado, 21 Rumah Terdampak, Perahu Nelayan 'Parkir' di Badan Jalan

Puluhan rumah yang terdampak ini tersebar di tiga kecamatan di Manado, yakni Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, dan Kecamatan Tuminting. Ada yang rusak ringan hingga sedang.

Sementara pantauan Kompas.com, Rabu (8/12/2021) pukul 15.47 Wita, di wilayah bisnis di lahan reklamasi seperti Manado Town Square (Mantos) khususnya di bagian belakang yang menjadi area parkir, terlihat lengang.

Area tersebut salah satu yang terdampak banjir rob. Bahkan banjir rob yang terjadi kemarin sempat masuk ke lantai dasar pusat perbelanjaan tersebut.

Sementara di Kawasan Megamas yang juga berdiri di wilayah reklamasi, terlihat puluhan perahu nelayan "parkir" di sebagian badan jalan atau di depan toko-toko di pusat bisnis itu.

Para nelayan berjaga-jaga di area tersebut memastikan perahu mereka aman dan tidak rusak diterjang gelombang pasang susulan.

Sedangkan para penjaga parkir Megamas, terlihat membetulkan portal parkir yang sempat roboh diterjang ombak besar.

Razid Poli, salah satu nelayan di Kawasan Megamas, mengatakan, puluhan perahu ditambatkan di badan jalan agar tidak rusak disapu ombak besar.

"Apalagi tanggul dermaga di kompleks tambatan perahu hamoir setengahnya sudah rusak," kata dia saat diwawancara di Kawasan Megamas.

Warga Kelurahan Titiwungan Utara, Kecamatan Sario, Manado ini menambahkan, cuaca ekstrem yang melanda Sulut akhir-akhir ini sangat berdampak pada pendapatan mereka.

"Sudah hampir tiga minggu ini tidak melaut. Pendapatan tidak ada. Tapi kita tetap bersyukur," sebut Razid.

Razid menuturkan, ada sekitar 50 lebih perahu nelayan yang ditambatkan di kompleks tersebut. Ia berharap pemerintah dapat memperhatikan tanggul dermaga di kompleks tersebut.

"Kami tidak mengharapkan bantuan sosial, cukup buatkan tanggul ini. Itu sudah cukup. Selama ini yang buat dari TNI AL. Namun karena disapu ombak sebagian mulai rusak, bahkan dinding pembatas air laut mulai retak akibat ombak pasang kemarin," ungkapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado Peter Eman mengatakan, sebelum terjadi banjir rob, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado melalui BPBD sudah menindaklanjuti imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa sampai 9 Desember masih berpeluang terjadi banjir rob di wilayah Sulut, khususnya Manado.

"Kita langsung berkoordinasi dengan instansi terkait, misalnya dengan BPBD Provinsi, kemudian dengan TNI-Polri," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Setelah itu, dikomunikasikan dengan pemerintah setempat, dalam hal ini camat dan lurah untuk diteruskan ke ketua-ketua lingkungan.

"Agar ada imbauan persiapan waspada bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai atau pun yang beraktivitas di pesisir atau di pantai dalam hal ini nelayan," sebutnya.

Dikatakanya, banjir rob terjadi Selasa (7/12/2021) sekitar pukul 17.40 Wita. "Itu seiring meningkatnya atau ada pasang air laut ditambah dengan angin kencang sehingga terjadi seperti kejadian tadi malam (banjir rob)," tuturnya.

Peter mengungkapkan, ada puluhan rumah yang terdampak banjir rob di Manado.

"Ada sekitar 21 rumah yang terdampak, kurang lebih di tiga kecamatan, yakni Malalayang, Sario, dan Tuminting. Kerusakan bervariasi, ada yang rusak ringan sampai sedang. Bersyukur tidak ada korban jiwa," ucapnya.

Dengan kondisi seperti ini, BPBD tetap mengantisipasi dengan mengikuti imbauan BMKG tetap waspada sampai tanggal 9 Desember.

"Kami sudah meneruskan ke lingkungan untuk tetap waspada. Kami terus melakukan monitoring pesisir pantai yang ada di Kota Manado," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/08/193129778/banjir-rob-di-manado-21-rumah-terdampak-perahu-nelayan-parkir-di-badan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke