Salin Artikel

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Penyaluran bantuan diserahkan kepada pemerintah setempat di pusat pengumpulan bantuan untuk para pengungsi yakni Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Senin (6/12/2021).

Bantuan yang disalurkan berupa 60 kardus mie instan, 15 kardus biskuit AIM, 200 buah jas hujan, 200 buah selimut, 480 pasang kaus kaki, 288 pasang sarung tangan, 190 boks masker, 10 kardus pembalut wanita, 20 kardus pampers ukuran L, dan 10 kardus pampers ukuran XL.

Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka menyampaikan, mekanisme penyaluran bantuan kepada penyintas erupsi diserahkan sepenuhnya kepada jajaran petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

Hal ini dilakukan mengingat pemetaan kebutuhan pengungsi masih terus berkembang, bahkan ia juga mendapat laporan sejumlah posko pengungsian belum siap.

Melalui mekanisme ini, diharapkan bantuan dapat diberikan secara merata untuk
para penyintas.

“Bantuan ini dari para pembaca Harian Kompas. Ini bentuk kepedulian dari sejumlah warga terhadap warga lain yang sedang tertimpa musibah. Kami ingin penyaluran bantuan dilakukan cepat. Karena, bantuan itu akan bisa dimanfaatkan jika cepat tersalurkan dan tepat sasaran,” jelas Anung dari keterangan yang diterima, Rabu (8/12/2021).

“Maka, lebih baik dengan mekanisme pemusatan bantuan di sini. Karena, jika posko-posko di desa sudah siap, bisa didistribusikan langsung melalui posko bantuan di pusat ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang diberikan, Anung turut menjelaskan bahwa total anggaran donasi
pembaca Harian Kompas yang dialokasikan oleh YDKK untuk penyintas erupsi Gunung Semeru
sebesar Rp 200 juta.

Adapun nilai bantuan pada penyaluran tahap pertama ini senilai Rp 50 juta.

“Ini baru bantuan tahap pertama. Penyaluran awal ini nilainya sekitar Rp50 juta. Nanti penyaluran selanjutnya kami lihat lagi seperti apa kondisinya,” kata Anung.

Kepala Sub Bidang Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Lusianti mengapresiasi bantuan yang diberikanoleh para pembaca Harian Kompas.

Mengingat pada saat ini curah hujan tinggi dan suhu udara cukup dingin, bantuan selimut, kaus kaki, dan sarung tangan sangat bermanfaat bagi pengungsi terdampak erupsi.

“Cukup besar manfaatnya. Sekarang ini kami sedang butuh-butuhnya selimut. Jadi, ada bantuan selimut sangat tepat. Soalnya, di sini hujan, angin, udaranya juga dingin. Beberapa bantuan akan langsung dikirimkan malam ini ke sejumlah posko pengungsian,” ungkap Lusianti.

“Pengungsi tersebar di berbagai dusun, desa, hingga kecamatan. Ada juga yang mengungsi di rumah-rumah warga. Jadi nanti penyaluran bantuannya juga akan menyebar,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Lusianti mengatakan bahwa lokasi pengungsian penyintas erupsi cukup tersebar.

Saat ini, daerah yang menjadi sasaran pengiriman bantuan adalah sejumlah desa di Kecamatan Candipura yakni Desa Jarit, Desa Penggal, dan Desa Sumberwuluh.

Sejumlah desa di Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Kunir turut menjadi sasaran agar pemerataan bantuan ini semakin maksimal.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/08/140739978/yayasan-dana-kemanusiaan-kompas-salurkan-bantuan-untuk-warga-terdampak

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke