Salin Artikel

Pertandingan Sepak Bola Liga 3 Sumbar Ricuh, Tak Berizin, Penonton Ribuan hingga Langgar Prokes, Polisi: Kita Proses

Pertandingan itu tidak mengantongi izin dari kepolisian dan melanggar protokol kesehatan dengan jumlah penonton ribuan orang dan melebihi kapasitas stadion.

Akibatnya, saat ini Kepolisian Resort Padang Pariaman melakukan penyelidikan terhadap kasus itu.

"Kita tidak tinggal diam. Sekarang sedang kita usut. Kita siapkan pemanggilan panitia pertandingan dan pihak lain terkait pertandingan itu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Pariaman, AKP Ardiansyah Rolindo Saputra yang dihubungi Kompas.com, Selasa (7/12/2021) malam.

Panitia semifinal Liga 3 Sumatera Barat tak kantongi izin gelar pertandingan

Ardiansyah mengatakan dalam pertandingan itu panitia tidak mengantongi izin dari kepolisian untuk menggelar pertandingan itu.

Apalagi pertandingan itu digelar dengan menghadirkan ribuan penonton yang tidak menaati protokol kesehatan.

"Kita tidak main-main. Panitia pertandingan kita panggil. Sejumlah pihak yang terkait pertandingan juga kita panggil untuk dimintai keterangan nantinya," kata Ardiansyah.

Pertandingan PSP Padang Vs PSKB Bukittinggi berakhir ricuh

Pertandingan itu sendiri berakhir ricuh pada saat injury time dengan skor PSKB sementara unggul 2-1 atas PSP Padang.

Pertandingan terhenti karena ada kericuhan akibat penonton masuk ke dalam lapangan dan wasit tidak melanjutkan pertandingan.

Penjelasan Manajer PSP Padang, protes ke PSSI soal pertandingan ilegal

Sementara itu manajer PSP Padang Irwan Apriadi melayangkan protes ke PSSI terkait insiden pertandingan tersebut.

Protes dilayangkan melalui surat bernomor 095/PSP-PDG/XI/2021 tertanggal 7 Desember 2021 yang ditandatangani Manajer PSP Padang Irwan Afriadi.

Irwan Afriadi mengatakan, pihaknya menilai laga yang berlangsung di Stadion Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Senin (6/12/2021) pukul 15.00 WIB merupakan pertandingan ilegal.

"Tidak ada izin dari pihak kepolisian. Selain itu, pertandingan digelar tanpa protokol kesehatan Covid-19 sesuai regulasi Liga 3 yang tercantum di pasal 6 dan 7," kata Irwan.

Menurut Irwan, dalam rapat koordinasi pertandingan disepakati penonton hanya 299 orang, namun kenyataannya pertandingan melebihi kapasitas 3.000 penonton.

"Kita sudah protes dan mempertanyakan izin keamanan, namun panitia mengatakan sudah memiliki izin, tapi kenyataannya tidak ada," kata Irwan.


PSP Padang protes soal wasit dan pembatalan pertandingan

Pihaknya juga sudah mempertanyakan dan memperingati Match Commisioner dan wasit yang bertugas saat jeda pertandingan.

"Pada saat itu kami meminta jaminan keamanan dan jika tidak bisa maka kami minta pertandingan dipindahkan. Tapi kenyataannya tidak digubris,” kata Irwan.

Menurut Irwan, pada regulasi Liga 3 PSSI pasal 16 ayat 2 pembatalan pertandingan, menyatakan bahwa jika wasit memutuskan pertandingan tidak dapat dilaksanakan maka pertandingan harus dimainkan pada hari berikutnya atau tanggal lain yang ditetapkan PSSI.

"Keputusan tersebut harus diambil selambat-lambatnya 120 menit sejak keputusan wasit membatalkan pertandingan. Hingga pukul 00.00 WIB atau pada hari Selasa (7/12/2021) kami belum menerima apapun keputusan PSSI,” ujar Irwan.

Irwan mengatakan berdasarkan hal itu, pihaknya meminta pertandingan ulang laga semifinal melawan PSKB Bukittinggi sesuai regulasi dan protokol kesehatan.

Selanjutnya, pemindahan lokasi pertandingan ke stadion yang memenuhi syarat baik regulasi dan keamanan.

Kemudian menurut Irwan, panitia pelaksana harus diberikan sanksi karena tidak menjalankan regulasi.

“Kami tidak mengakui hasil pertandingan semifinal PSP Padang vs PSKB Bukittinggi pada 6 Desember 2021 di Stadion Sungai Sariak karena pertandingan ilegal,” kata Irwan.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/08/064704878/pertandingan-sepak-bola-liga-3-sumbar-ricuh-tak-berizin-penonton-ribuan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke