IKA UB Bentuk Tim agar Kasus Hukum Mahasiswi yang Bunuh Diri di Makam Ayah Ditangani secara Transparan

NWR bunuh diri di makam sang ayah diduga dengan menenggak racun. Namun, kasus itu rupanya juga menjerat seorang anggota polisi berinisial RB.

RB yang merupakan kekasih NWR kini menjadi tersangka aborsi.

Tim pendamping dari ikatan alumni ingin memastikan, proses hukum yang melibatkan RB itu berjalan adil dan transparan.

"IKA UB membentuk tim pendampingan atau task force untuk memantau dan mendorong proses hukum yang adil dan transparan," kata Ketua Umum IKA UB, Ahmad Erani Yustika dalam pernyataannya sikapnya yang diterima Kompas.com, Selasa (7/12/2021).

Pihaknya mendesak jajaran Polri memprioritaskan penanganan kasus tersebut.

"IKA UB mendesak Polri untuk memprioritaskan penanganan kasus kekerasan seksual yang dialami almarhumah dengan cepat dan transparan," katanya.

IKA UB juga merekomendasikan kepada perguruan tinggi supaya meningkatkan pelayanan perlindungan dan konseling terhadap kasus kekerasan seksual, termasuk pendampingan di luar kampus.

"IKA UB juga mengajak seluruh alumni dan civitas akademika UB untuk bersama-sama mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dari tindakan kekerasan dan pelecehan di lingkungan kampus," katanya.

Diketahui, NWR (23) seorang mahasiswi Universitas Brawijaya Malang bunuh diri di pusara ayahnya di pemakaman umum Desa Japan Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur Kamis (2/12/2021) lalu.

Belakangan, kasus yang viral itu mengungkap keterlibatan polisi berpangkat Bripda berinisial RB.

Anggota polisi aktif yang berdinas di Polres Pasuruan itu sudah ditetapkan tersangka atas dugaan tindak pidana aborsi. RB juga telah dipecat.

Hasil pendalaman polisi, RB memiliki hubungan khusus dengan NWR sejak 2019.

Dari hasil hubungan tersebut, NWR sempat dua kali hamil yakni pada Maret 2020 serta Agustus 2021 dan digugurkan.