Salin Artikel

Penglihatan Joko Santoso Masih Hitam Putih Setelah 3 Bulan Vaksin, Ini Permintaan Pemkot hingga Penjelasan KIPI

Namun, warga Jalan Burung Gereja RT 2 RW 2 Kelurahan Arjowinangon, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang itu merasa kondisinya saat ini lebih baik dibandingkan tiga bulan lalu yang sempat sama sekali tidak bisa melihat.

Hingga kini Pemkot Malang masih belum bisa memastikan apakah kondisi yang terjadi pada penglihatan Joko itu ada hubungannya dengan vaksin.

Wali Kota Malang, Sutiaji pun meminta masyarakat untuk tidak takut divaksin.

"Dengan kejadian ini tidak usah ada ketakutan dari kita semua, apakah ini adalah akibat vaksin atau tidak. Tapi, kami bertanggungjawab dari segi sosial dan medis juga kelangsungan hidup Pak Joko Santoso," kata Sutiaji, dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Jumat (3/12/2021) malam.

Menurutnya, Komisi Nasional (Komnas) KIPI saat ini masih memeriksa riwayat kasus tersebut.

"Ini akan kami lakukan terus menerus, komunikasi dan konsultasi kepada provinsi dan pusat. Bahkan, hari ini, tim dari kami diminta paparan ke pemerintah provinsi, dalam hal ini KIPI di tingkat provinsi dan pusat untuk dilihat nanti riwayatnya," katanya, Jumat (3/12/2021) malam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif juga mengatakan bahwa kasus tersebut sedang dianalisis.

"Masih dalam analisa tim ahli klinis," kata Husnul, melalui pesan singkat.

Joko menceritakan, kejadian bermula saat dia bersama 147 warga lain menjalani disuntik vaksin AstraZeneca di rumah Ketua RW setempat pada 3 September 2021.

"Awal mulanya saya vaksin pada Jumat tanggal 3 (September 2021). Sebagai warga negara yang baik saya nurut. Saya vaksinnya di rumah Pak RW," kata Joko, Kamis (2/12/2021).

Sebetulnya dari hasil skrining awal sebelum vaksin, kondisi Joko normal.

Saat beberapa menit waktu pengamatan usai disuntik, Joko pun tidak mengalami masalah.

Tanpa mengalami gejala, Joko kemudian pulang ke rumahnya.

"Jam 11 di rumah mual-mual, muntah dua kali. Saya minum vitamin C lalu saya buat tidur sampai istri saya pulang," katanya.

Pada malam harinya, pandangan mata Joko kabur dan berlanjut keesokan harinya.

"Jam 10 malam mainan HP kok (penglihatan) kabur. Saya kira ngantuk, padahal tidak pernah tidur jam segitu. Terus besoknya gelap gulita," kata Joko yang didampingi oleh istrinya, Titik Andayani.

Dirawat di rumah sakit

Setelah melapor kepada Ketua RW, Joko langsung dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Refa Husada.

Kemudian, dia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk menjalani perawatan.

Tiga hari tidak bisa melihat, kemudian kondisi mata Joko membaik. Dia bisa melihat, namun belum bisa menangkap warna.

"Yang tidak bisa melihat dua mata. Sekarang yang paling bagus (penglihatannya) yang kiri. Kalau yang kanan agak lambat," katanya.

"Sekarang sudah agak normal (penglihatan), tapi warnanya belum kembali," jelasnya.

Penjelasan KIPI

Kejadian yang dialami oleh Joko ini mendapatkan tanggapan dari Komisi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Ketua Komisi Nasional KIPI Prof. Dr. dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed mengemukakan, kejadian yang dialami Joko tidak membuktikan jika dia kehilangan penglihatan lantaran vaksin.

"Belum cukup bukti bahwa ini pasti gara-gara vaksinasi. Sebelum vaksinasi sudah ada (optic neuritis) Belum ada cukup bukti untuk dinyatakan ada keterkaitan dengan vaksin. Vaksin ini aman dan dapat digunakan," kata dia.

Menurutnya, kondisi yang dialami Joko adalah optic neuritis.

"Diagnosisnya optic neuritis. Artinya infeksi pada nervus optikus, saraf mata. Penyebabnya bisa macam-macam. Jadi ada proses inflamasi, ada proses peradangan pada si saraf tersebut sehingga mengganggu penglihatan," kata Hindra.

Diagnosis ini disimpulkan setelah melihat kondisi Hindra usai diberikan terapi untuk peradangan berupa obat-obat anti inflamasi.

"Setelah lima hari, penglihatannya berangsur pulih. Kondirinya sekarang sudah pulih. Jadi kita ambil kesimpulan ini diagnosisnya optic neuritis," tutur dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik,  Nur Fitriatus Shalihah)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/05/065514678/penglihatan-joko-santoso-masih-hitam-putih-setelah-3-bulan-vaksin-ini

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke