Salin Artikel

Cerita Dian, Guru Wilayah 3T, Harus Pakai Sandal Jepit hingga Kesulitan Air Bersih

Perempuan yang biasa disapa Dian itu mengajar di SMAN 5 Lambaleda, Desa Golo Munga Barat, Kecamatan Lambaleda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Dia mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Ia menjelaskan, awalnya mengajar di SMAK St. Gregorius Reok, Kabupaten Manggarai selama 1 tahun lebih 6 bulan, tepatnya dari 2016 sampai pertengahan 2017.

Tahun 2018, Dian kemudian mengikuti tes PNS lingkup Pemprov NTT.

Dian bersyukur, saat itu dirinya lulus dan ditempatkan di SMAN 5 Lamba Leda di Manggarai Timur.

Ia menjelaskan, jumlah siswa di SMAN 5 Lamba Leda sebanyak 87 orang. Menurtnya, ada beberapa siswa yang keluar dan tidak mau sekolah lagi.

Pakai sandal jepit

Berbeda dengan sekolah sebelumnya, Dian harus melewati jalan tanah jika ingin menuju ke sekolah.

Jika musim penghujan, Dian dan rekan-rekannya bisa terpeleset karena kondisi jalan yang becek.

Tak heran, dirinya pun memilih memakai sandal jepit untuk pergi ke sekolah.

"Kalau ke sekolah terus memakai sepatu pergi pulang sekolah maka sepatu cepat rusak. Satu sepatu hanya bisa dipakai 3 atau 4 bulan," tuturnya.

Setibanya di sekolah, Dian baru melepas sandal dan berganti sepatu.

Kesulitan saat pandemi

Dian mengungkapkan, sekolah digelar secara daring selama pandemi Covid-19.

Dia pun harus dihadapkan pada banyak kendala, antara lain materi yang tidak bisa tersalurkan secara maksimal pada peserta didik.

Banyak siswanya yang tidak memiliki ponsel, ada yang memiliki ponsel namun tidak mampu membeli kuota, hingga ada yang mengalami kesulitan sinyal.

Begitu pula dengan listrik, mereka hanya mengandalkan tenaga surya dan satu mesin generator.

"Susah sekali. Kami tidak bisa buat apa-apa, hanya berharap pandemi cepat berlalu," ucapnya saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan aplikasi WhatsApp, Kamis, (2/12/2021).


Tetap bersyukur

Menurutnya, di wilayah tersebut juga sering mengalami kesulitan air minum.

Hingga terpaksa mereka kerap membagi tugas mencari air bersih untuk berbagai keperluan.

"Air susah. Jadi kami bagi tugas per kelas untuk setiap hari. Air itu untuk kebutuhan WC, mesin generator, air minum bersih," katanya.

Secara pribadi, Dian merasa bersyukur karena terlatih untuk berinovasi dan responsif terhadap tantangan.

"Saya berharap sebagai guru 3T jangan karena sekolahnya berada di pelosok, jadinya tidak mendapatkan perhatian. Bantuan kecil seperti buku pelajaran sangat berarti bagi sekolahnya," harapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/03/072908078/cerita-dian-guru-wilayah-3t-harus-pakai-sandal-jepit-hingga-kesulitan-air

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke