Salin Artikel

ODGJ yang Bakar Rumah Warga di Blitar Pernah Bunuh Orang, Camat: Sampai Ditolak Panti Rehabilitasi

Namun Ngademo dipulangkan lagi ke Dusun Tambakrejo, Desa Ngadri, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar lantaran panti rehabilitasi di Pasuruan menolak menerima Ngademo.

Camat Binangun Hendri Bagus Dwitanto mengatakan, Ngademo akhirnya kembali tinggal di kampungnya hingga terjadi peristiwa pembakaran rumah dan pembacokan terhadap seorang warga, Selasa (30/11/2021) malam.

"Sekitar bulan Mei lalu Pranoto ini kambuh dan mau membunuh Pak Kentang alias Mukani. Maka kami laporkan melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial guna meminta agar dievakuasi dari kampung," kata Bagus kepada Kompas.com, Rabu (1/12/2021).

Menurut Bagus, Ngademo akhirnya dijemput oleh pihak RSJ Nglawang, Malang, dan setelah dirawat beberapa pekan dimasukkan ke panti rehabilitasi di Pasuruan tapi ditolak.

Pihak panti, kata Bagus, beralasan kamar sudah penuh dan tidak dapat menampung penghuni baru.

"Padahal ya karena mereka sudah tahu rekam jejak Pranoto yang pernah dua kali membunuh, termasuk membunuh teman panti," ujarnya.

Menurut Bagus, antara tahun 2014 hingga 2017, Ngademo membunuh dua orang setelah pulang dari Kalimantan.

Kemudian saat Ngademo tinggal di rumah istrinya di Tulungagung, kata dia, Ngademo membunuh kakak iparnya sendiri.

Dalam pemeriksaan pihak kepolisian, diketahui Ngademo mengalami gangguan kejiwaan sehingga dirujuk ke RSJ Nglawang dan selanjutnya tinggal di panti rehabilitasi di Kediri.

Namun di panti tersebut, kata Bagus, Ngademo kembali membunuh dengan korbannya adalah rekannya sendiri sesama penghuni panti.

Sejak itu, kata dia, Ngademo terpaksa dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Ngadri lantaran tidak ada panti rehabilitasi yang bersedia menampung dirinya.

"Warga sendiri juga serba salah. Meskipun tahu Pranoto ini pernah dua kali membunuh orang, tapi mereka tidak bisa memasungnya karena ada larangan pemasungan sejak 2014," ujarnya.

Terlebih, kata Bagus, di saat kondisinya stabil Ngademo dapat berinteraksi normal dengan lingkungan tetangganya.

Bahkan, kata Bagus, Ngademo juga dikenal sopan, ramah dan suka membantu orang ketika kondisi kejiwaannya stabil.

"Kalau pas waras ya hidup normal, baik sama tetangga dan suka membantu. Dia juga biasa kerja ke kebun," ujarnya.

Ketika beberapa kali mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, kata Bagus, Ngademo sering berbagi rezeki dengan tetangganya.

Pendapat serupa disampaikan Mukani alias Kentang, tetangga seberang jalan yang Selasa malam kemarin rumahnya dibakar Ngademo.

Kata Mukani, Ngademo biasa main ke rumahnya dan kadang membawa nasi untuk dimakan bersama.

"Hampir setiap hari main ke sini, nongkrong di teras rumah. Dia kalau sama saya itu segan dan selalu bersikap sopan sebenarnya," tutur Mukani.

Namun ketika gangguan kejiwaannya kambuh, Ngademo diduga mengalami halusinasi termasuk menganggap Mukani sebagai musuh.

Kecurigaan warga

Menurut Bagus, warga sudah mulai melihat gelagat Ngademo hendak kambuh satu pekan terakhir ketika sesekali Ngademo mondar-mandir membawa celurit yang dia sembunyikan di balik baju atau di tas.

"Dan seperti ketika kambuh di bulan Mei lalu, dia mengincar Pak Kentang (Mukani) yang bagi Ngademo dilihat sebagai harimau yang akan mengancam jiwanya," tutur Bagus.

Kata Bagus, sejak siang hari kemarin, Selasa, Ngademo mencari keberadaan Mukani yang bersembunyi.

Lantaran tidak kunjung bertemu, kata Bagus, Ngademo akhirnya membakar rumah Mukani.

Menurut Bagus, warga kampung Tambakrejo kini dihadapkan pada dilema karena beberapa pekan ke depan Ngademo akan dipulangkan dari RSJ Nglawang.

"Di satu sisi warga terancam oleh keberadaannya, tapi di sisi lain warga menyadari bahwa Tambakrejo adalah kampung asalnya. Ke mana lagi dia bisa tinggal kalau tidak di rumahnya di kampung itu," ujar Bagus.

Kata Bagus, warga sebenarnya sudah beberapa bulan terakhir berencana mengurung Ngademo di rumahnya namun juga menjamin kebutuhan makan dan minumnya.

"Intinya bagaimana caranya dia tidak dapat berkeliaran tapi tanpa harus dipasung," ujarnya.

Menurutnya, warga berencana membuatkan ruangan di dalam rumahnya yang juga telah dilengkapi jamban dan kamar mandi.

Diberitakan sebelumnya, Ngademo alias Pranoto membakar rumah tetangganya, Mukani hingga ludes.

Ngademo juga menganiaya tetangga lainnya bernama Suparman menggunakan celurit.

Suparman mengalami luka parah dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi koma.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/01/203545778/odgj-yang-bakar-rumah-warga-di-blitar-pernah-bunuh-orang-camat-sampai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke