Salin Artikel

Volume APBD Jabar 2022 Diprediksi Berkurang Rp 10 Triliun, Ini Penyebabnya

Menurut Emil, sapaan akrabnya, APBD Jabar tahun depan berkisar diangka Rp 30 triliun.

"APBD kita volumenya berkurang Rp 10 triliun dari Rp 40 triliun menjadi Rp 30 triliun," ujar Emil di Bandung, Senin (29/11/2021).

Dua sebab berkurangnya APBD Jabar 2022

Emil mengatakan, ada dua sebab berkurangnya APBD Jabar tahun depan.

Pertama, akibat pandemi Covid-19 Jabar kehilangan pendapatan sebesar Rp 5 triliun.

Kedua, alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sebelumnya masuk rekening pemerintah provinsi, kini didistribusikan langsung ke Kabupaten dan Kota.

"Jadi Rp 5 triliun hilang beneran karena pendapatan, sekitar Rp 5-6 trilun hilang karena BOS yang tadinya lewat provinsi dihitung sebagai angka APBD, sekarang langsung ke kota kabupaten," kata Emil. 

"Setiap tahun angka BOS yang mampir di kita itu Rp 5-6 triliun, di tahun 2022 enggak ada lagi di kita."

"Jadi kombinasi hilang karena Covid-19 dan hilang karena peraturan membuat APBD kita di Rp 30 triliun, kecil banget untuk 50 juta manusia," tutur Emil.

Siasat Ridwan Kamil

Emil pun tengah menggodok cara agar menyiasati hal tersebut.

Pertama, ia akan menerapkan sanksi bagi penunggak pajak seiring banyaknya diskon bagi pembayar pajak.

"Ada tiga (siasat) menaikan pajak. Pertama, kan sekarang kita pakai program triple untung memotivasi orang (bayar pajak) dengan iming-iming hadiah. Ini harus dikombinasi juga dengan penegakan hukum. Sudah diming-imingi kekeuh enggak bayar pajak ya sudah kita sisir dengan hukuman berupa denda. Itu Permendagri-nya sudah keluar," ungkapnya.

Selain itu, Emil juga akan mempromosikan pihak swasta untuk menyewa aset pemerintah untuk menaikan pendapatan negara. Kemudian, mendorong produktivitas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar berkontribusi untuk meningkatkan pendapatan.

"Kedua optimalisasi aset, awal tahun saya akan viralkan sewa aset pemerintah supaya income-nya jadi APBD." 

"Ketiga, BUMD didorong. Jadi sebelum saya BUMD banyak yang melempem setelah saya reformasi jadi deviden," tutur Emil.


Skema low budget high impact

Selain tiga rencana tersebut, Emil juga akan menerapkan skema low budget high impact dalam tiap program.

Ia berharap, program kerjanya tahun depan tetap memberi kebermanfaatan besar bagi masyarakat.

"Jadi saya sekarang punya prinsip low budget high impact. Mari kita kerjakan yang budgetnya enggak besar tapi dampak ke masyarakatnya tinggi," kata Emil.

Pendanaan lain dengan jemput investor

Ia juga akan gencar mencari sumber pendanaan lain seperti menjemput investor asing hingga bantuan pemerintah pusat.

"Saya mencari pintu lobi. Bahwa lobi saya dan tim membuat kita dapat Rp 400 triliun dalam bentuk Perpres yang setengahnya buat Jabar Utara dan setengahnya Jabar Selatan. Itulah kompensasi dari berita sedih hilang APBD. Kan ujungnya sama, jadi aspal, lapangan kerja baru dan lainnya. Jadi perubahan masyarakat tetap ada tapi lewat pintu APBN," jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/11/29/175410978/volume-apbd-jabar-2022-diprediksi-berkurang-rp-10-triliun-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke