Salin Artikel

Kisah Bocah Autis di Musi Banyuasin, Tewas Dibunuh Ayah dan Ibunya

Sebelum tewas, AP sempat dipukuli bertubi-tubi oleh orangtuanya karena alasan sepele.

Oleh orangtuanya, AP disebut kerap buang air besar (BAB) sembarangan hingga membuat mereka malu.

AA dan SR ditangkap oleh Satreskrim Polres Musi Banyuasin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dipukuli bertubi dengan selang air dan gayung

Penganiayaan yang dialami AP terjadi rumahnya di Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Banyuasin pada Rabu (24/11/2021).

Sebelum tewas, AP sempat BAB sembarangan. Hal tersebut memicu sang ayah, AA marah dan mengambil selang air.

Ia kemudian memukuli tubuh putranya dengan selang air bertubi-tubi. Bahkan ia beberapa kali menendang alat vital korban.

Bukannya menolang, sang ibu, SR yang melihat kejadiannya tersebut ikut menganiaya AP.

SR mengambil gayung di kamar mandi dna ikut memukuli anaknya hingga bocah autis itu pingsan.

Saat korban tak sadarkan diri, AA dan SR malah meninggalkan anaknya begitu saja.

Warga yang mengetahui hal tersebut langsung membawa korban ke Puskesmas dan ternyata korban telah meninggal dunia.

Dari hasil visum, ditemukan banyak luka memar di tubuh korban.

"Ketika di bawa ke Puskesmas ternyata korban meninggal sehingga langsung dilakukan visum. Hasilnya banyak luka memar di tubuh korban," kata Kapolres Muba AKBP Alamsyah Palupessy, kepada wartawan Jumat (26/11/2021).

Polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengamankan AA dan SR, dua jam setelah kejadian.

Sang ayah, AA ditangkap tanpa perlawanan pada Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 22.30 WIB di rumah orangtuanya di Dusun LK II, Kelurahan Mangun Jaya, kecamatan Babat Toman.

Polisi juga mengamankan SR dari rumah orangtuanya di hari yang sama.

"Kedua pelaku ditangkap dua jam setelah kejadian di rumah orangtuanya. Motifnya kedua pelaku ini kesal karena korban suka BAB sembarangan. Korban ini menderita autis," ujar Alamsyah.

Mengaku menyesal pukul anaknya hingga tewas

Sementara itu SR bercerita ia memiliki tiga orang anak. AP yang autis adalah anak sulung. Sedangkan dua adiknya lahir dalam keadaan normal.

Kelakuan AP yang sering BAB sembarangan diakui tersangka membuat emosinya menjadi tak tertahan.

"Puncaknya di hari itu saya pukul, tak mengira kalau kejadiannya bakal seperti ini (meninggal). Masalahnya karena anak saya itu sering BAB sembarangan dan bukan kali ini saja," ungkap SR.

Meski demikian, SR mengaku menyesal telah menganiaya buah hatinya itu sendiri.

"Saya mengakui khilaf," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/27/084800078/kisah-bocah-autis-di-musi-banyuasin-tewas-dibunuh-ayah-dan-ibunya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke