Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Karawang Mencekam Saat Bentrok Ormas | Kasus Warga Arab Siram Istri Pakai Air Keras

KOMPAS.com - Bentrokan massa di Karawang, Jawa Barat, menjadi sorotan pembaca di Kompas.com hari kemarin, Rabu (24/11/2021).

Bentrokan yang terjadi di Jalan Interchange Karawang Barat, mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka dan sebuah mobil hancur. Pasukan Brimob terpaksa dikerahkan untuk meredam bentrokan tersebut.

Sementara itu, kasus warga negara asing (WNA) Arab Saudi yang diduga menyiram air keras kepada istrinya juga menyita perhatian.

WNA berinisial AL tersebut terancam hukuman mati.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Keributan massa di Karawang terjadi di depan Hotel Resinda, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu, ratusan orang yang berasal dari arah Karawang kota menuju kawasan industri.

Tak berselang lama, kelompok massa lainnya muncul dari arah kawasan industri di Karawang Barat.

Sbuah mobil Honda Brio bernomor polisi S 1724 BB bertuliskan keluarga besar GMBI distrik Rembang menjadi korban saat melintas di lokasi bentrokan.

Dua orang yang diduga penumpang mobil itu mengalami luka-luka.

S (21) ditemukan tergeletak dengan kondisi mengenaskan di teras rumahnya di Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (20/11/2021) dini hari.

Menurut polisi, S mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, karena diduga disiram air keras oleh AL.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

"Ancaman hukumannya maksimal pidana mati," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur AKP Septiawan Adi Prihartono kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2021).

Amaq Daud memang dipercaya mampu memindahkan hujan atau menggeser hujan agar tak jatuh di wilayah yang diminta.

Namun, untuk penyelenggaraan WSBK, ia tak pernah diminta untuk mengarahkan hujan seperti yang biasa dilakukan.

"Foto saya yang dipajang itu waktu Pak Jokowi datang, memang saya waktu itu disuruh sebagai pawang hujan, tapi bukan pada saat balapan," kata Amaq Daud, Selasa (23/11/2021).

Amaq diketahui untuk melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polres Lombok Tengah atas dugaan pencemaran nama baik.

Kenaikan UMK di Tangerang telah ditetapkan sebesar 10 persen. Hal itu ditanggapi positif oleh koordinator aliansi buruh, Edi Jayadi.

"Ya, kami setuju, walaupun tidak sesuai dengan tuntutan kami sebelumnya, yaitu sebesar 13,50 persen. Namun, angka yang telah disepakati itu masih bisa kami terima," ujar Edi.

Ia berharap, dari hasil kesepakatan kenaikan UMK itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat langsung merekomendasikannya ke Pemerintah Provinsi Banten.

Fajar Yunior terpilih menjadi Lurah Trihanggo, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman.

Fajar menjadi menjadi yang termuda menjadi lurah di umur 27 tahun. Fajar Yunior mengaku awalnya tidak ada pemikiran untuk maju dalam kontestasi pilihan lurah.

"Maret itu, saya ditawari oleh masyarakat. Didorong oleh masyarakat, Trihanggo akan ada pilihan lurah di bulan Agustus," ujar Fajar Yunior saat ditemui, Selasa (23/11/2021).

(Penulis : Kontributor Karawang, Farida Farhan, Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman, Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, Abba Gabrillin, Rachmawati, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/25/060000478/-populer-nusantara-karawang-mencekam-saat-bentrok-ormas-kasus-warga-arab

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke