Salin Artikel

Ibu Laporkan Anak Kandungnya di Bantul, Polisi: Sempat Diminta Pikir-pikir, tetapi...

KOMPAS.com - Paliyem, seorang ibu di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melaporkan anak kandungnya, DRS (25), ke polisi.

Paliyem mengaku geram karena DRS menjual perabot rumah hanya untuk berfoya-foya dengan teman perempuannya.

Aparat kepolisian sempat meminta Paliyem untuk memikirkan keputusannya tersebut. Namun, keesokan harinya Paliyem tetap datang untuk melaporkan DRS.

"Kita kasih waktu biar dipikir dulu. Paginya tetap melaporkan kasus ini," ucap Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Pundong Ipda Heru Pracoyo, Selasa (23/11/2021).

Paliyem yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) mengaku tak tahu perbuatan anaknya itu.

Pasalnya, sejak suaminya meninggal, Paliyem tinggal di rumah majikannya di Kasihan, Bantul.

Sementara itu, menurut Heru, DRS menjual perabotan rumah orangtuanya itu dengan harga tak wajar. 

"Harganya tidak sesuai, yang penting dia dapat uang. Uangnya itu digunakan untuk foya-foya bersama teman perempuannya," ujarnya, Selasa.

Lemari dan empat kursi panjang, kata Heru, dijual seharga Rp 500.000. Lalu, dua daun pintu, meja, dan kursi dijual seharga Rp 700.000.

Padahal, satu pintu saja untuk harga normal bisa dijual Rp 2,5 juta. Sementara total kerugian diperkirakan mencapai Rp 24 juta.


Motor digadaikan

Sementara itu, setelah menerima laporan dari Paliyem, polisi segera mengamankan DRS.

DRS, kata Heru, sehari-harinya bekerja sebagai ojek online. Namun, akhir-akhir ini motor DRS digadaikan oleh temannya.

Akibatnya, DRS tak bisa mencari nafkah. Di saat bersamaan, DRS tengah menjalani hubungan dengan seorang perempuan.

"Anaknya tinggal di rumah sendirian, kerja ojek online di Terminal Giwangan (Kota Yogyakarta)," ungkap Heru.

Pelaku kemudian beraksi dengan menjual perabot rumah orangtuanya. Puncaknya terjadi pada 7 November 2021. Kala itu, DRS mengangkut genting rumah ke truk. Aksi DRS dicegah oleh kerabat dan tetangga.

"Orangtuanya (Paliyem) juga sudah bilang bahwa dirinya, Pak RT, tetangga, sudah sering menasihati (DRS), tapi tetap tidak bisa. Ibunya pun minta dilanjutkan (proses hukum)," terang Heru.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/24/163726378/ibu-laporkan-anak-kandungnya-di-bantul-polisi-sempat-diminta-pikir-pikir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke