Salin Artikel

Tak Tega Anaknya di Penjara, Seorang Ibu yang Kerap Dianiaya Cabut Laporan Polisi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan anak terhadap ibu kandungnya di Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau, akhirnya berujung damai.

Sang ibu, OK (58) tak tega melihat anaknya, AR (26) mendekam di penjara, sehingga mencabut kembali laporannya di Polsek Kampar Kiri Hilir sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (23/11/2021).

"Seperti kata pepatah, 'sayang anak sepanjang galah dan sayang ibu sepanjang jalan'. Ibunya tak tega lalu mencabut pengaduan dan minta anaknya itu dibebaskan kembali. Jadi, perkara ini berakhir melalui restorative justice (penyelesaian di luar pengadilan)," kata Kapolsek Kampar Kiri Hilir, AKP Asdisyah Mursid dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (24/11/2021).

Dia mengatakan, perdamaian anak dan ibunya itu turut disaksikan Lurah Sungai Pagar dan tokoh masyarakat Desa Sungai Simpang Dua serta beberapa saksi.

Ibu dan anak itu akhirnya berdamai, sepakat agar kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan.

AR yang sempat menganiaya ibunya menyadari kesalahannya dan meminta maaf yang diiringi isak tangis.

"AR juga berjanji akan berbakti dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya," sebut Asdisyah.

Sang ibu juga tidak tega memenjarakan anaknya, dan bermohon untuk tidak dilakukan proses hukum terhadap anaknya itu.

AR sendiri sempat dua hari merasakan dinginnya jeruji besi.

Selain itu, AR juga bersedia menuruti kemauan ibu serta abang kandungnya tinggal di Papua.

Setelah selesai proses perdamaian dan pencabutan laporan tersebut, kata Asdisyah, ibu dan anaknya menandatangani surat pernyataan.

"Jadi proses perdamaian ini murni inisiatif kedua belah pihak dan Polsek hanya memfasilitasi. Selain itu, juga tidak semua permasalahan harus berakhir di pengadilan, apalagi ini masalah antara anak dengan ibu kandungnya," pungkas Asdisyah.


Dilaporkan ibu kandung

Sebelumnya diberitakan, AR tega menganiaya ibu kandungnya sendiri, berinisial OK karena kerap tak diberi uang.

korban mengaku sudah sering dipukul oleh anaknya karena alasan tersebut. 

Korban pun merasa sudah tidak tahan dan akhirnya memberanikan diri melapor ke Polsek Kampar Kiri Hilir.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengaku menganiaya ibunya karena kesal tak diberi uang," ungkap Asdisyah saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (22/11/2021).

AR pun kemudian ditangkap di rumahnya pada Minggu (21/11/2021) pagi berdasarkan laporan ibu kandungnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/24/150800178/tak-tega-anaknya-di-penjara-seorang-ibu-yang-kerap-dianiaya-cabut-laporan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke