Salin Artikel

Kata PSSI Jatim soal Insiden Adu Jotos di Pertandingan Liga 3

Menurut Amir, kericuhan itu bermula saat sang wasit yang memimpin jalannya pertandingan menipu pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dengan skor akhir 2-0 Persekap memenangi atas lawannya Afa Syailendra.

"Setelah pertandingan selesai pluit ditiup oleh wasit, pemainnya FC Syailendra itu mukul, setelah mukul sesama pemain terjadi kericuhan sesama pemain juga. Jadi kedua belah ofisial baik tim a atau tim b masuk lapangan sama panpel untuk melerai," kata dia saat dikonfirmasi via telepon seluler, Sabtu (20/11/2021).

Setelah semua ada di dalam lapangan yang mulanya ingin melerai, justru terlihat seperti kesemerautan dan terlihat seperti memukul.

Atas insiden tersebut, Amir mengaku, selain pemain Afa Syailendra Malang yang memantik adanya kericuhan, serta kedua klub tersebut sama-sama dijatuhkan sanksi.

"Karena tidak bisa kita identifikasi satu persatu maka selain pemain yang mukul itu, maka secara keseluruhan kedua klub itu sudah kami jatuhkan sanksi, juga pada panitia pertandingannya," papar dia.

Sanksi yang telah diputuskan oleh panitia disiplin (pandis) PSSI Jatim yaitu pada kapten tim Afa Syailendra Ilham Wibisono dihukum dengan skoring dua kali pertandingan atau tidak boleh bermain serta denda uang sebesar Rp 5 juta.

Kedua klub juga harus membayar denda masing-masing sebesar Rp 10 juta.

Sedangkan Panpel pertandingan juga harus membayar denda Rp 20 juta karena gagal menjalankan tanggungjawabnya untuk menjaga ketertiban dan keamanan pada pertandingan tersebut.

"Kami langsung menyelesaikan persoalan itu hari itu juga, malamnya langsung ada keputusan, karena itu home turnamen jadi langsung diputuskan oleh pandis di tempat," Kata Amir.


Amir menjelaskan, pula sebelum pertandingan Liga 3 MS Glow for Men PSSI Jatim digelar, induk sepak bola di tingkat provinsi itu sudah melakukan berbagai upaya-upaya, termasuk workshop untuk pelatih dan ofisial tim.

Dengan tujuan agar bisa menjaga bersama-sama kondusifitas selama liga berjalan hingga akhir.

"Sebenarnya antisipasi ini sudah kita rancang sebelum kompetisi ini berjalan, tapi dari seluruh pertandingan yang ada hanya satu pertandingan itu yang ricuh dan bersyukur sudah bisa kita selesaikan pada saat itu juga," Kata Amir.

Atas insiden itu, esok harinya (15/11/2021), menurut Amir kedua cklub itu sudah bisa langsung memaafkan dan suasana kembali mencair lagi.

Namun Amir langsung melakukan rakor dengan pihak Polres setempat terkait pengamanan selanjutnya. 

Dia juga langsung bertemu dengan Kapolresta Pasuruan dan meminta agar personel yang menjaga pertandingan ditambah.

"Kami minta personel keamanan ditambah dan kami minta sama panpel agar tim tamu dijemput dan dikawal sejak dari pintu tol," papar dia.

Amir menganalisis rawannya pertandingan sepak bola yang kerap terjadi pada saat akan merebut juara, tetapi dalam laga liga 3 tersebut masih perebutan runner up sudah mulai memanas.

"Karena pertandingan terkahir itu justru tensinya lebih tinggi, karena sama-sama menentukan. Tapi ternyata bukan pertandingan terkahir yang kami khawatirkan malah pertandingan mis day yang ke empat untuk merebut posisi runner up," pungkas dia..

https://regional.kompas.com/read/2021/11/21/080745978/kata-pssi-jatim-soal-insiden-adu-jotos-di-pertandingan-liga-3

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke