Salin Artikel

Kasus Perampokan Gudang Rokok di Solo, Polisi Periksa 19 Saksi

KOMPAS.com - Polisi memeriksa 19 saksi terkait kasus perampokan disertai pembunuhan di sebuah gudang rokok di Solo, Jawa Tengah.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, para saksi terdiri dari karyawan gudang rokok dan saksi lain yang berada di tempat kejadian.

Selain itu, Ade menuturkan bahwa tim Reserse Mobile (Resmob) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Solo tengah memburu pelaku.

"Tim penyidik Satreskrim Polresta Solo terus mengoptimalkan kegiatan penyelidikan dan penyidikan tentunya dengan dukungan scientific investigation. Dan saat ini tim Resmob Satreskrim Polresta Solo sedang memburu para pelakunya," ujarnya, Sabtu (20/11/2021).

Pelaku diduga lebih dari dua orang

Terkait pelaku perampokan, Ade menyebutkan, pelaku perampokan gudang rokok di Solo diduga lebih dari dua orang.

Saat beraksi, pelaku mencuri brankas berisi uang Rp 300 juta di ruang kasir gudang. Menurut Ade, brankas itu tak bisa diangkut oleh satu orang.

Ade menjelaskan, pelaku diduga masuk ke ruang kasir gudang dengan cara mendobrak pintu.

Selanjutnya, pelaku menggasak brankas dengan cara diangkut pakai troli.

"Kita melakukan penyitaan troli yang diduga digunakan pelaku untuk mengangkat brankas dari ruang kasir keluar untuk dibawa oleh pelaku," ucapnya.

Ade menerangkan, berdasar olah tempat kejadian perkara, gudang rokok tersebut mempunyai dua pintu keamanan sebelum memasuki ruang kantor.

Pintu depan yang diduga sebagai akses masuk pelaku, ditemukan dalam kondisi terbuka.

Sementara itu jendela kecil yang ada di pintu masuk utama gudang juga terbuka.

"Pintu akses masuk gudang tidak dilengkapi dengan bel. Jadi, apabila dari luar mereka akan mengetuk pintu, kemudian satpam di dalam akan membuka jendela kecil itu untuk mengetahui siapa yang datang," jelas Ade.

Satpam gudang rokok tewas

Perampokan salah satu gudang rokok di Solo ini juga disertai dengan pembunuhan.

Korbannya adalah seorang satpam bernama Suripto (35) asal Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolai, Jawa Tengah.

Ade menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik luar terhadap jenazah Suripto, ditemukan adanya tanda-tanda dugaan kekerasan.

"Ada beberapa luka lebam di area mata kiri maupun kanan dan di beberapa bagian tubuh, termasuk ada luka di bagian kepala," bebernya.

Jenazah Suripto telah diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

"Kita masih menunggu hasil otopsi itu keluar," ungkapnya.

Proses otopsi dilakukan usai mendapat persetujuan dari keluarga korban.

Otopsi dilakukan oleh tim kedokteran forensik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Solo.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/20/184732978/kasus-perampokan-gudang-rokok-di-solo-polisi-periksa-19-saksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke