Salin Artikel

Mahasiswa IPB Tewas Digigit Ular di Kebun Kampus, Dosen: Di Mana Ada Taman, Pasti Ada Ular

Mahasiswa yang belakangan diketahui berinisial HR (23) ditemukan tewas di Kebun Percobaan Cikabayan Kampus IPB, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/11/2021).

Dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Dr Mirza Dikari Kusrini menyampaikan bahwa kasus tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat atau mahasiswa untuk lebih mengenali gigitan ular beserta penanganannya.

Menurutnya, fenomena ular yang belakangan jadi pembicaraan terkait habitatnya di Kampus IPB Dramaga, tidak berbeda jauh dengan ular yang ada di permukiman penduduk di luar kampus, bahkan di area perkotaan sekalipun.

"Memang ada beberapa jenis ular di Kampus IPB Dramaga yang mungkin susah ditemukan di permukiman, tetapi kebanyakan dan beberapa ular yang dianggap berbahaya itu, sebenarnya bisa ditemukan di permukiman juga," kata Mirza melalui keterangan tertulisnya, Jumat (19/11/2021).

Ular piton dan kobra jenis berbisa, bisa ditemukan di permukiman

Ia menyebut, banyak masyarakat yang belum paham bahwa ular seperti kobra maupun piton bisa bertahan di perkotaan.

Pasalnya, ular jenis ini bisa berada di permukiman karena mampu beradaptasi dengan lingkungan permukiman. Oleh karenanya berpotensi menimbulkan konflik dengan manusia.

"Jadi tidak aneh kalau di kampus IPB Dramaga Bogor ada ular. Di kampus mana pun atau tempat-tempat mana pun yang memiliki kebun maupun taman, pasti akan ditemukan ular," ungkap dia.


Ular bukan tipe hewan menyerang

Menurutnya, ular bukan tipe hewan yang menyerang, tetapi ular ini cenderung untuk lari menghindar.

"Kalau ada getaran, ular akan kabur. Beberapa jenis ular akan mempertahankan sarangnya jika diganggu," ujar Mirza.

Ahli herpetofauna yang kepakarannya telah diakui dunia internasional ini mengatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan adalah harus memahami bahwa ada satwa liar di sekitar sehingga perlu berhati-hati.

Tidak hanya itu, ia menekankan supaya tetap memakai pelindung diri ketika pergi ke kebun, hutan maupun area yang masih banyak terdapat satwa liar.

"Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB University, sering melakukan monitoring herpetofauna seperti ular ini," ungkap Mirza.

Ada 29 jenis ular di area kampus IPB

Berdasarkan data dari UKF IPB University sejak tahun 2016 hingga 2021, ada sebanyak 29 jenis ular yang ditemukan di area kampus IPB University.

Dari temuan tersebut, lanjut dia, hanya ada tujuh jenis ular yang berpotensi membahayakan manusia apabila tergigit.

"Jadi sebenarnya tidak perlu takut berlebihan. Tapi waspada memang penting, selalu mengikuti standar operasional prosedur (SOP) lapangan sebagai upaya perlindungan diri," jelasnya.

Sementara itu, Herpetofauna Indonesia Nathan Rusli menjelaskan bahwa ular akan menggigit apabila terancam seperti diinjak maupun dipukul.

Ia menyarankan supaya mengedukasi seluruh mahasiswa tentang bagaimana cara menghadapi ular, baik di dalam maupun di luar ruangan.

"Selain UKF, ada juga kelompok pemerhati herpetofauna yang aktif melakukan monitoring rutin selama lebih dari 10 tahun di kampus. Organisasi kemahasiswaan dan komunitas ini memiliki data penyebaran ular di kampus sehingga mereka bisa melakukan kampanye edukatif untuk mahasiswa dan warga sekitar," ungkap Nathan.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/19/130244078/mahasiswa-ipb-tewas-digigit-ular-di-kebun-kampus-dosen-di-mana-ada-taman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke