Salin Artikel

Ratusan Petani Mengamuk dan Rusak Kantor Bupati Bima gara-gara Harga Bawang Merah Anjlok

Aksi ini merupakan buntut kekecewaan mereka lantaran anjloknya harga bawang merah.

Bermula demonstrasi

Awalnya, ratusan petani tersebut menggelar demonstrasi damai di depan Kantor Bupati Bima.

Aparat Polres Bima tampak melakukan pengamanan sejak Kamis pagi.

Tak lama kemudian, massa tiba-tiba menjadi anarkistis. Mereka menerobos blokade polisi yang berjaga.

Ratusan orang ini spontan merusak pos jaga setelah tidak ada pejabat yang menemui massa.

Lempari kaca dengan batu

Aksi massa pun tidak terbendung. Sekitar pukul 12.00 WITA, massa melakukan perusakan di kantor Bupati Bima.

Beberapa kaca ruangan pun tampak pecah dilempari batu hingga berserakan di lantai.

Salah satu demonstran, Karaen yang ditemui Kompas.com mengaku, harga jual bawang merah saat ini dengan kisaran Rp 5.000 per 1 kilogram.

Padahal sebelumnya, kata dia, harga jualnya cukup tinggi yakni diatas angka Rp 15.000 per 1 kilogram.

“Sebelumnya kisaran harganya antara Rp 1,3 juta sampai dengan 1,5 juta per 100 kilogram. Tapi sekarang merosot tajam, bahkan cenderung turun drastis," kata Karaen.

Padahal petani harus mengeluarkan modal besar untuk pembelian bibit, pupuk, dan pestisida yang harganya terus merangkak naik.

"Petani jelas merugi, untuk biaya operasional saja mungkin enggak balik. Bayangkan bibit, pupuk termasuk biaya perawatan lainnya, semua mahal. Harganya terus naik, tak sebanding dengan hasil panen," ujarnya.

Ia menyebutkan, terjunnya harga bawang merah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Mereka pun khawatir jika tidak ada campur tangan dari pemerintah untuk menyetabilkan harga, petani bakal semakin terjerembab kedalam kerugian yang lebih parah.

"Makanya kita turun demo sekarang, menuntut dukungan pemerintah biar harga dari petani bisa normal, sehingga produksi kita maksimal," tuturnya

Pantauan Kompas.com, hingga 14.30 WITA ratusan petani bawang masih berada di kantor bupati sambil menungu ada pejabat berwenang yang mau menerima mereka.

Dalam aksinya, tampak petani ini melakukan aksi protes sambil merusak kantor bupati.

Kaca-kaca di kantor itu pun pecah akibat dilempari para pengunjuk rasa.

Pos penjagaan pun juga tak luput dari sasaran amukan masa.

Arus lalu lintas di depan kantor bupati juga lumpuh total akibat diblokade massa hingga terjadi kemacetan panjang.

Sementara Kapolres Bima bersama ratusan anggotanya tampak berjaga-jaga mengamankan suasana.

Tak lama kemudian, Wakil Bupati Bima, Dahlan M Noer datang menemui massa aksi.

Mereka pun akhirnya diajak berdialog mencari solusi terkait harga bawang merah yang dikeluhkan.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/18/144327878/ratusan-petani-mengamuk-dan-rusak-kantor-bupati-bima-gara-gara-harga-bawang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke