Salin Artikel

5 Lokasi Penemuan Fosil Purba di Pulau Jawa, di Waduk Saguling hingga Ladang Jagung di Sragen

Fosil tersebut ditemukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

Temuan mereka antara lain fosil gading dan rusuk gajah purba, tanduk banteng purba, fosil rahang gajah purba 'stegodon' dan fosil tanduk banteng purba 'epileptobos'.

Tak hanya di Kabupaten Nganjuk. Fosil hewan purba juga ditemukan di beberapa wilayah di Tanah Air seperi di Waduk Saguling, Bandung Barat hingga ladang jagung di Sragen, Jawa Tengah.

Berikut 5 lokasi penemuan fosil hewan purba di Pulau Jawa:

Ketua Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB) Kecamatan Cepu, Joko Purnomo mengatakan fosil tersebut sudah muncul sebagian. Saat digali, fosil yang ditemukan semakin besar.

Pihaknya melakukan penyelamatam fosil karena dikahwatirkan akan terbawa arus sungai saat musim penghujan.

Penyelamatan fosil tersebut berawal dari kegiatan yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran selama tanggal 13 sampai 23 Oktober 2021 untuk menindaklanjuti penelitian pada tahun 2019 lalu.

Fosil hewan purba itu berhasil diangkat pada Sabti (23/10/2021) dan disimpan di Rumah artefak Blora.

Diduga fosil tersebut adalah scapula dan kaki benteng yang diduga ada sejak 200 tahun hingga 300.000 tahun lalu.

Penyelidik Bumi dari Badan Geologi, yang juga ketua tim penelitian Museum Geologi, Johan Budi Winarto mengatakan, ada sekitar 10-20 titik lokasi fosil hewan di pulau tersebut.

Satu Pulau Sirtwo ada temuan 10-20 titik temuan," kata Johan melalui pesan singkatnya, Sabtu (16/10/2021).

Tim dari Museum Geologi sendiri telah diterjunkan sejak Rabu (13/9/2021).

Sejumlah fosil berhasil ditemukan seperti tulang gajah, badak, rusa, dan hewan purba lainnya yang saat ini menjadi koleksi di Museum Geologi.

Metode radiometric dating kemudian dilakukan untuk melihat berapa usia fosil tulang belulang yang ditemukan tersebut.

"Hasil dari dating itu menunjukan bahwa umurnya di 29.000 tahun lalu," kata Kepala Museum Geologi, Iwan Kurniawan yang dihubungi, Selasa (12/10/2021).

Ia menemukan benda yang diduga tulang raksasa tersebut pada akhir Agustus 2021. Dari kajian awal, batu itu diyakini bagian tulang paus (cetacea) yang telah menjadi fosil.

Temuan itu menarik perhatian Balai Pelestari Cagar Budaya DIY dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

“Mereka (Bali pelestari) mengatakan ini ikan paus purba. Menurut mereka satwa purba itu hidup pada 5-10 juta tahun lalu,” kata Tumijo, warga Pedukuhan VI, penemu fosil tersebut, Senin (13/9/2021).

Namu hal berbeda disampaikan asisten peneliti di laboratorium bioantropologi dan paleoantropologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ashwin Prayudi (Yudi)

Ia menduga 'batu' yang ditemukan Tumijo adalah tulang belang gajah karena bentuknya yang terlihat besar.

Menurut Yudi, batu tersebut terlihat dalam tahap fosilisasi, sehingga bisa saja disebut tulang purba.

“Soalnya tulang tampak sedang dalam proses menjadi fosil,” kata Yudi.

Saat menggali ladang, cangkul Puryanto mengenai benda keras yang ternyata fosil gajah purba.

Gading gajah purba raksasa itu memiliki panjang sekitar 4 meter dengan diameter 15 sentimeter.

"Gading gajah itu tidak utuh. Ada beberapa potongan. Usai ditata, potongan itu membentuk gading," ujarnya.

Puryanto mengatakan, butuh waktu tiga hari untuk menggali dan mengambil seluruh fosil gading gajah purba dari dalam tanah. Ia dibantu anggota keluarga.

Puryanto menyampaikan, temuan fosil gading gajah purba itu bukan pertama kali. Sebelumnya, Puryanto juga pernah menemukan fosil peninggalan purbakala di kawasan itu.

Fosil paus itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang menggali tanah untuk pembuatan septic tank pada Agustus lalu.

Fosil paus tersebut ditemukan di dalam lapisan tanah pada kedalaman sekitar 150 sentimeter dari permukaan tanah.

Penemuan fosil itu kemudian dilaporkan ke Dinas Kebudayaan Blora dan diteruskan ke BPSMP Sangiran untuk ditindaklanjuti.

Tim BPSM Sangiran kemudian mengekskavasi dengan membuat sekat kotak penggalian berukuran 150 sentimeter x 150 sentimeter.

Kepala Seksi Perlindungan BPSMP Sangiran, Dody Wiranto mengatakan temuan tersebut adalah temuan yang sangat langka.

"Penemuan ini sangat langka. Fosil paus berusia 700.000 tahun lebih dan pertama kali di Jawa Tengah. Sebelumnya di Bojonegoro, Jatim juga ada laporan penemuan fosil paus. BPSMP Sangiran baru pertama kali melakukan penyelamatan fosil yang masih insitu yaitu fosil paus," terang Dody saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/10/2019) malam.

SUMBER: KOMPAS.com Penulis: Aria Rusta Yuli Pradana, Agie Permadi, Dani Julius Zebua, Labib Zamani, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : I Kadek Wira Aditya, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/18/060700678/5-lokasi-penemuan-fosil-purba-di-pulau-jawa-di-waduk-saguling-hingga-ladang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke