BPBD Petakan 15 Kelurahan di Solo Rawan Bencana, Mana Saja?

SOLO, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Jawa Tengah, mencatat ada 15 kelurahan rawan akan bencana alam.

"Kita sudah petakan ada 15 daerah titik rawan bencana alam di Solo," kata Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto dalam apel kesiapsiagaan bencana di Balai Kota Solo, Rabu (17/11/2021).

Nico merinci, 15 kelurahan rawan bencana tersebut yakni, Kelurahan Sewu, Serengan, Jebres, Sangkrah, Mojo, Sumber, Kedung Lumbu, Pajang.

Kemudian, Banjarsari, Semanggi, Kadipiro, Gandekan, Banyuanyar, Joyontakan, dan Joyosuran.

"Memang kita klasifikasikan yang paling rawan bencana ada di Kecamatan Pasar Kliwon," ungkap Nico.

Menurut Nico, terdapat lima kelurahan di Kecamatan pasar Kliwon rawan terhadap bencana banjir.

Kelima kelurahan itu yakni, Semanggi, Mojo, Kedung Lumbu, Joyosuran dan Sangkrah.

"Karena wilayahnya dekat dengan Sungai Bengawan Solo dan sungai-sungai kota," kata Nico.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta seluruh stakeholder untuk saling berkoordinasi dalam penanganan bencana alam di Solo.

"Semua stakeholder harus saling berkoordinasi. Ini alat-alat sudah cukup lengkap semua tinggal nanti seberapa cepat merespons bencana, seberapa cepat koordinasi dengan seluruh stakeholder," kata Gibran.

Gibran mengatakan, potensi bencana alam yang sering terjadi di Solo yaitu, banjir, tanah longsor dan puting beliung.

"Selain banjir ada titik-titik rawan pohon tumbang. Tadi sudah saya koordinasikan dengan DLH. Lalu titik-titik rawan longsor," kata dia.

Putra sulung Presiden Jokowi ini menambahkan, luapan air Kali Jenes juga menjadi perhatian karena sering menggenangi rumah warga di lima kelurahan.

Selain itu, genangan juga terjadi di beberapa titik di Solo meliputi Jalan Urip Sumoharjo, Viaduk Gilingan, Jalan Sumpah Pemuda Kadipiro, Jalan Adi Sucipto, Jalan Kolonel Sugiyono, dan Jalan Muh Yamin.