Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Rabu (17/11/2021) sejak 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, terpantau ada 22 guguran lava.
"Dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Tercatat pula Gunung Merapi mengalami 45 kali gempa guguran, sembilan kali gempa embusan, dan 10 kali gempa fase banyak.
Sampai dengan saat ini BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat diminta tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diharap mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
https://regional.kompas.com/read/2021/11/17/114300578/gunung-merapi-22-kali-keluarkan-lava-pijar-dalam-6-jam