Salin Artikel

Cerita Ahnaf, Peraih Medali Emas KSN Pertama untuk Kaltara

Ahnaf mendapat emas pertama untuk Kaltara di bidang pelajaran IPS. Uniknya, pelajar kelas IX ini mengaku tidak terlalu suka dengan pelajaran IPS yang dia ikuti.

"Saya sebenarnya tidak suka IPS. Lebih pada ingin tahu lebih banyak saja tentang kondisi ekonomi global dan makro di masa pandemi Covid-19," ujarnya, Senin (15/11/2021).

Kurangnya minat terhadap mata pelajaran IPS bukan berarti membuat Ahnaf apatis dan tak mau mempelajarinya.

Segala pelajaran yang diberikan, menurut Ahnaf, merupakan sebuah ilmu yang butuh telaahan dan pemahaman lebih dalam.

"Saya suka semua sains terutama hal baru yang saya tidak tahu, tapi memang kalau IPS saya kurang suka saja," tegasnya.

Ahnaf menjadi pelajar SMPIT Nunukan yang dikirim untuk KSN kedua kalinya. Tahun lalu, ia sama sekali tidak meraih medali.

Tidak ada kiat atau sistem belajar khusus yang ia jalani, guru pembimbing yang sekaligus wali kelasnya, Nurlinda, juga hanya memberi les privat dengan durasi sepekan sekali.

Saat presentasi, ia memberikan materi ekonomi kreatif pembuatan tahu tempe serta tekhnik pembuatan, metode pemasaran, sampai pangsa pasar.

"Keikutsertaan saya waktu gagal kemarin, menjadi pengalaman berharga. Jadi saya tinggal menambah wawasan dengan Googling dan memperbanyak referensi di bawah bimbingan Ustazah Nurlinda," imbuhnya.


Menurut Nurlinda, Ahnaf merupakan pelajar yang mudah menerima pelajaran dan semangat untuk mengulangnya.

Ahnaf tidak pernah malu bertanya untuk menuntaskan penasarannya.

Rasa penasaran tersebut, kata Linda, menjadi modal besar bagi pelajar untuk meraih prestasi.

"Kami sebagai pembimbing berharap, rasa penasaran itu menginspirasi para pelajar kami atau pelajar lain. Karena itu salah satu modal untuk menyerap ilmu semakin dalam dan memiliki pemahaman lebih luas," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPIT Ibnu Sina Syafaruddin, mengaku turut bangga karena anak didiknya bisa menorehkan prestasi mentereng untuk sekolah, bahkan untuk Kalimantan Utara.

"Ini bisa dikatakan prestasi perdana bidang sains IPS untuk Kaltara sejak berdiri. Tadinya kami hanya menargetkan asal dapat medali, ternyata anak kami meraih emas. Ini surprise dan kebanggaan bagi warga Nunukan yang notabene merupakan perbatasan RI – Malaysia," katanya.

Torehan prestasi oleh anak perbatasan, membuktikan bahwa meski berada di pelosok negeri, mereka mampu bersaing dalam hal ilmu pengetahuan dan intelektualitas.

Untuk mengantar murid SMPIT Ibnu Sina menuju kompetisi tingkat nasional, Syafaruddin sudah membuat suasana sekolah selalu kompetitif.

Salah satunya, semua pelajar diberi tugas membuat konten video edukatif dan kreatif, sehingga persoalan IT bukan hal yang tabu lagi bagi wilayah perbatasan.

"Jangan pernah merasa minder atau kalah sebelum perang. Bawa keterbatasan sebagai warga di batas negeri menjadi sebuah semangat untuk meraih prestasi," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltara, Teguh Hendri Sutanto menegaskan, Disdikbud Kaltara sudah melakukan mapping dan respons cepat atas prestasi yang diraih anak anak Kaltara pada KSN 2021.

"Untuk tindak lanjutnya, dalam waktu dekat kita akan memberi reward kepada semua juara yang mengikuti kegiatan atau lomba yang telah dilaksanakan. Reward berupa piagam, medali, dan uang pembinaan untuk juara 1,2 dan 3," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/16/071142478/cerita-ahnaf-peraih-medali-emas-ksn-pertama-untuk-kaltara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke