Salin Artikel

Waterspout Muncul di Perairan Bali, Ini Penjelasan BMKG

Dalam video yang beredar, pusaran angin kencang yang menghubungkan antara laut dan awan di langit terlihat jelas dari sebuah pura di tepi pantai.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Dwi Hartanto menjelaskan, fenomena itu terjadi jika ada awan kumulonimbus bercampur dengan badai guntur dan hujan lebat.

Fenomena tersebut sering terjadi pada musim pancaroba dan musim hujan.

"Waterspout sering terjadi pada musim pancaroba dan musim hujan. Warga harap berhati-hati, jangan mendekat ke pusaran tersebut," kata Dwi, saat dihubungi, Senin.

Dwi menuturkan, sebagian besar wilayah Bali saat ini sudah memasuki musim hujan.

Situasi ini bisa menyebabkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor termasuk juga angin kencang seperti angin puting beliung dan waterspout.

"Kalau terjadi di darat namanya puting beliung, kalau di laut, danau namanya waterspout," ujar dia.

Dwi menegaskan, fenomena itu tak hanya terjadi di perairan Buleleng tapi juga daerah lainnya di Bali.

"Pernah terjadi di Selat Bali. Kebetulan di sana ada awan kumulonimbus yang menyebabkan timbulnya waterspout, intinya hati-hati dan jangan mendekat," kata dia.

KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Bali, Ach. Fawaidi | Editor: Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/16/055213778/waterspout-muncul-di-perairan-bali-ini-penjelasan-bmkg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke